Gus Ali saat menjelaskan bahaya framing virus corona. dan Maklumat Masjid Bandung. (FT/IST)

SURABAYA | duta.co – Hari ini, Selasa (17/3/2020) beredar ‘MAKLUMAT MASJID’ dari  DKM Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Isinya cukup memprihatinkan. Bahkan mendapat banyak komentar memilukan dari para netizen.

Maklumat itu dalam rangka mendukung kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Walikota Bandung, maka, DKM Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat “UNTUK SEMENTARA WAKTU TIDAK MENYELENGGARAKAN SHOLAT JUMAT & SHOLAT WAJIB SECARA BERJAMAAH SAMPAI AMAN COVID-19. Demikian isi maklumat tertanggal, 16 Maret 2020 itu.

“Ya Allah! Seciut itukah iman kita? Apa tidak ada jalan lain, sehingga jamaah bisa aman dari virus corona ketika ke Masjid?,” demikian tulis seorang netizen mengomentar MAKLUMAT MASJID tersebut, Selasa (17/3/2020).

Seorang kiai menulis: Musibah itu bukan datang karena virus corona, musibah itu justru muncul lantaran masjid-masjid yang kosong. “MASJID TIDAK BOLEH KOSONG DARI ORANG SHOLAT DAN MENGAJI. BILA KOSONG ADZAB ALLAH AKAN TIBA DI WILAYAH SEKITAR MASJID. PERCAYALAH!” tulisnya.

Di saat yang sama, sejumlah pengguna media sosial juga menerima pesan sebaliknya soal corona. Adalah taushiyah KH Agoes Ali Masyhuri dari Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo.

“Ini framing (bingkai). Virus (corona) berbahaya! Ini mematikan! Dol, dol, kok cik nemene, wong cilik, wong susah, diweden-wedeni, kok cik nemene dol, dol (Kelewatan, orang kecil, orang susah ditakut-takuti, kok kelewatan banget dol, dol red.),” demikian Gus Ali.

Cerdas Baca Realitas

“Sekarang ini banyak orang susah. Jangan ditakut-takuti. Sebab orang susah, takut, itu mudah kena penyakit, jadi cepat mati. Apalagi tak punya bekal,” jelas Gus Ali terheran-heran dengan framing virus Corona ini, seraya mendiskripnya betapa susah orang kecil, sudah tidak punya amal jariyah, dua anaknya hobi mabuk, utang di tokok belum terbayar.

Menurut Gus Ali, dia bicara ini berbasis data. Kalau ada yang tidak percaya, silakan, tetapi juga harus berbasis data. Gus Ali langsung melempar tanya: Banyak mana orang mati lantaran virus corona dengan orang meninggal karena kecelakaan sepeda motor?

“Nanti saya akan bedah. Angka kecelakaan motor lebih tinggi, dan tidak pernah dibahas! Ada apa ini? Berarti tidak murni virus. Ada muatan-muatan kepentingan. Setelah ini, jualan vaksin. Sudah sampai di sini saja. Karena kita tidak cerdas. Makanya, buku yang yang tulis ‘cerdas membaca realitas’ harus dibaca,” demikian Gus Ali. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry