SURABAYA I duta.co – Dukungan terhadap bakal pasangan calon (bapaslon) Machfud Arifin (MA) dan Mujiaman untuk memenangkan Pilwali Surabaya 2020 terus mengalir. Perkumpulan guru SD se – Surabaya menginginkan bapaslon yang mengusung tagline maju kotane makmur wargane menjadi pemimpin kota pahlawan lima tahun mendatang.

Koordinator guru SD se-Suranaya Sulistiyono mengatakan, bapaslon MA-Mujiaman sangat layak memimpin kota Surabaya. Keduanya memiliki track record keberhasilan dalam bidangnya masing-masing. Karenanya, guru SD se-Surabaya siap mengawal kemenangan MA-Mujiaman.

“Kita siap memenangkan pak MA-Mujiaman, siap bergerak mensosialisasikan kepada masyarakat juga,” ujarnya usai acara silaturahim guru SD se-Surabaya di Mercure, Selasa (22/9).

Menurutnya, guru SD semuanya mendoakan MA-Mujiaman menjadi wali kota dan wakil wali kota yang amanah, mengerti, mengayomi, dan memprioritaskan kebutuhan warga Surabaya. Terutama memperhatikan nasib para guru tidak tetap (GTT) yang sudah mengabdi puluhan tahun.

“Saya sendiri sudah 30 tahun jadi GTT, sudah tidak ada harapan menjadi PNS sekarang, tetap kami pesan kepada pak MA dan pak Mujiaman agar guru GTT bisa diangkat jadi PNS,” ucapnya.

Sulistiyono menjelaskan, proses GTT untuk menjadi guru PNS terkendala banyak faktor yang sebenarnya mereka sendiri tidak tahu. Sebab, ada saja aturan yang bisa menghalangi menjadi guru PNS.

“Tapi kami ikhlas mendidik lahir dan batin, mudah-mudahan ilmunya bermanfaat,” katanya.

Mantan Menteri BUMN yang juga hadir pada acara itu Dahlan Iskan mengatakan, semua orang berkeinginan nasibnya baik di dunia dan di akhirat. Nasib itu meliputi status dan penghasilan.

“Di dunia dan di akhirat sama-sama baik. Pak MA dan pak Mujiaman diminta perhatian untuk memperbaiki kesejahteraan itu bagian dari ibadah,” ujarnya.

Tokoh Surabaya ini menegaskan, jasa para guru sangat besar. Adanya doktor dan ulama semuanya karena jasa para guru. “Semoga amal jariyahnya tidak akan putus selamanya,” doanya.

Machfud Arifin mengaku sangat prihatin dengan nasib para guru di Surabaya. Dimana, dari segi kesejahteraan gaji masih sangat minim. Hal itu bisa jadi karena anggaran pendidikan masih kalah dengan anggaran pertamanan.

“Kalau saya menang dengan tagline maju kotane makmur wargane, jadi tidak hanya bangun kota, paling penting mensejahterakan masyarakat, termasuk GTT,” ujarnya.

Mantan Kapolda Jawa Timur ini menjelaskan, tagline itu akan disertai dengan tindakan untuk mensejahterakan para guru. Sebab, dari segi APBD kota Surabaya sangat mampu untuk mengangkat nasib para GTT.

“Itu persoalan gampang, persoalannya walikotanya mau atau tidak,” katanya.

Sementara itu, Mujiaman memandang, guru bukan orang yang biasa. Mereka sangat luar biasa karena menjadi pioner untuk mencerdaskan bangsa.

“Saya bukan janji, tapi harus memastikan peningkatan kesejahteraan guru di Surabaya,” tukasnya. (azi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry