GULA : Gula dengan beragam jenisnya. ada gula pasir putih, gula merah dan lain-lain. (duta.co/dok)

Sebuah penelitian terbaru mengklaim bahwa fenomena sugar rush, atau kondisi ketika seseorang mengalami peningkatan kadar gula pasca mengonsumsi makanan berindeks glisemik tinggi tidak benar adanya.

Akhir-akhir ini lemak dianggap sebagai nutrisi terburuk yang harus dihindari untuk mencegah berat badan berlebih hingga obesitas. Namun tren tersebut tidak terlepas dari industri makanan mengandung gula yang terus berkembang dalam beberapa dekade terakhir.

Gula

Perlu diketahui bahwa tidak semua lemak buruk bagi tubuh manusia. Kecuali, lemak jenuh yang digunakan dalam makanan olahan. Hidangan tersebut bisa jadi mimpi buruk bagi setiap orang. Belakangan, makanan mengandung gula turut memiliki reputasi makanan terburuk yang harus dihindari.

Padahal, beberapa jenis makanan seperti cokelat batangan memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Kudapan ini bahkan sering dikonsumsi pekerja kantoran untuk menambah energi dan mengusir rasa kantuk.

Itulah sebabnya kita harus mengetahui lebih dalam beberapa mitos seputar gula, dan menyaring kebenarannya. Nah, pada artikel kali ini, Okezone akan membahas 3 mitos seputar gula yang sering dipertanyakan oleh banyak orang. Berikut ulasan lengkapnya, sebagaimana dilansir dari Foodbeast, Senin (12/8/2019).

Gula memberi energi

Studi yang baru diterbitkan dalam jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews menemukan bahwa makanan kaya gula ternyata tidak terbukti memberi energi ekstra, namun justru menguras cadangan energi di dalam tubuh. Makanan manis juga dapat mengganggu ketajaman mental dan kejernihan berpikir seseorang. Studi ini didukung oleh penelitian terbaru oleh sebuah tim ahli dari Eropa. Mereka mengklaim gula tidak memiliki manfaat yang signifikan baik untuk aktivitas fisik, dan mental

Jus buah tidak mengandung gula

Banyak yang mengatakan bahwa olahan jus alami tidak mengandung gula sama sekali. Perlu diketahui bahwa buah-buahan mengandung fruktosa, sejenis gula yang hampir mirip dengan glukosa pada makanan lain. Cara tubuh memetabolisme fruktosa pun hampir mirip ketika mencerna glukosa. Lalu apa kesimpulannya?

Jus buah terbukti mengandung gula dan sebaiknya Anda tidak terlalu kalap saat mengonsumsinya, meski jus ini terkadang kaya akan nutrisi esensial lainnya seperti serat, vitamin, dan mineral. Belum lagi, sebuah penelitian berhasil mengklaim bahwa terlalu berlebihan mengonsumsi minuman manis termasuk jus buah, dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Gula merah dan madu lebih sehat

Berapa banyak dari Anda yang lebih suka membeli gula merah dan madu daripada gula putih? Faktanya, semua jenis gula termasuk gula merah, madu, agave, dan sirup maple, pada dasarnya memengaruhi tubuh dengan cara yang sama seperti gula putih. Ini berarti Anda harus benar-benar mengonsumsinya dalam jumlah sesedikit mungkin. (*)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry