MADIUN | duta.co – Guna memberikan penguatan komoditas porang, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan gerakan panen porang di Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (17/6/2021).

Seusai melakukan panen porang, Gubernur Khofifah menyempatkan diri berdialog dengan para petani porang yang masuk Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) desa tersebut. Ada sebanyak 25 petani yang sedang melakukan aktivitas di lahan porang. Saat berdialog, dirinya mengaku terkejut banyak petani porang perempuan yang ada di lahan porang tersebut.

Tak hanya berdialog, orang nomor satu di Jatim itu juga memberikan masker dan sembako kepada para petani porang.

Saat diwawancarai media, Khofifah menegaskan, untuk melindungi para petani porang, Pemprov Jatim sudah mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jatim terkait larangan ekspor katak porang ke luar ngeri. Larangan ekspor tersebut diberlakukan karena banyak bibit atau katak porang yang dijual ke luar negeri.

Sebagai informasi, harga katak porang senilai Rp 200 ribu/kg, sedangkam umbi basah porang Rp 7 ribu/kg, chip Rp 50 ribu/kg, dan rendemen chip 15 persen dari porang basah.

“Katak porang ini diburu dari sangat banyak negara yang beriklim tropis untuk budidaya porang. Jadi saya mohon Pak Bupati Madiun dan petani porang  menjaga bahwa sesuai SK Gubernur melarang katak untuk diekspor ke luar negeri,” tegas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

“Kami juga akan terus mengkonsolidasikan terkait pelarangan ekspor katak porang dengan Bea Cukai,” imbuhnya.

Menurut Khofifah, petani membutuhkan banyak bibit atau katak saat mengembangkan tanaman porang. Namun, para petani akan kesulitan mendapat bibit saat katak diekspor. Untuk itu, larangan ekspor bibit tanaman porang akan membantu petani mendapatkan bibit porang. Sehingga katak porang ini lebih baik dibudidayakan di dalam negeri. Apalagi luasan lahan di Jatim masih cukup untuk bisa ditanami komoditas porang.

Salah satu daerah di Jatim yang memiliki potensi besar dalam komoditas porang yaitu Kabupaten Madiun. Pengembangan kawasan porang Madiun dengan lahan porang pada tahun 2020 seluas 5.263 Ha.  Pada tahun 2021 akan ditanam 752 Ha dan tahun 2022 akan ditanam 800 Ha.

Berdasarkan Dinas Pertanian dan Ketahanana Pangan Prov. Jatim, perkembangan ekspor porang mulai tahun 2018 s/d 2020 di Jatim melalui Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya selalu meningkat. Tahun 2018, volumenya mencapai 5.516.382 kg dengan nilai sebesar Rp. 270.302.720.450. Negara tujuan ekspor diantaranya, China, Vietnam, Jepang, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan.

Kemudian di tahun 2019 volumenya mencapai 6.064.947 kg dengan nilai sebesar Rp. 297.182.412.310. Negara yang dituju adalah Thailand, China, Taiwan, Vietnam, Kamboja, Pakistan.

Pada tahun 2020 volume mencapai 10.319.458 kg senilai Rp. 499.082.915.019. Negara tujuan, China, Belgia, Thailand, Myanmar, Jepang, Vietnam, India, Taiwan, Singapura, Bulgaria, Korea Selatan, Perancis dan US.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo mengakui, Jawa Timur merupakan salah satu penopang ekonomi nasional. Menurutnya, pertanian adalah jawaban dalam rangka ketahanan ekonomi, bahkan mengakselerasi ekonomi yang ada.

“Saya kira, Jawa Timur, dengan langkah Ibu Gub yang luar biasa di bidang pertanian. Tidak hanya Porang. Kita mampu membuat ekonomi lebih baik, salah satunya adalah pertanian. Dan Porang adalah jenis tanaman yang ada di hutan, khususnya hutan tropis. Tidak banyak negara yang memiliki seperti itu,” urai Syahrul.

Oleh karena itu, lanjut Syahrul, Presiden Jokowi membuat upaya maksimal, untuk menjadikan Porang ini salah satu komoditas andalan Indonesia yang baru. Sejak 2020, Kementan memasukkan Porang dalam komoditas pertanian.

“Saya mengapresiasi kecekatan Ibu Gubernur yang telah terlebih dulu mendorong budidaya Porang oleh para petani, salah satunya di Madiun. Intervensi awal komoditas Porang cukup besar. Dan pak Presiden minta kami  memberi intervensi  modal,” ungkap Mentan. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry