Harapan Pakde Karwo: Diharapkan blanko e-KTP segera selesai cepat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. (FT/kompas)

Dua Juta Warga Jatim Belum Memiliki Identitas Elektronik

SURABAYA | duta.co – Gubernur Jawa Timur Soekarwo berharap blanko Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik di wilayahnya segera datang agar masyarakat memiliki kartu identitas terbaru setelah dilakukan perekaman beberapa waktu lalu.

“Kami harapkan blanko e-KTP segera ada dan selesai cepat dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ujar Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo saat ditemui usai Salat Jumat di kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (10/3).

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu juga berharap tahun 2018 seluruh warga Jatim telah memiliki KTP elektronik. Sebab pihaknya tak bisa berbuat banyak karena segala sarana dan prasarana yang berkaitan dengan e-KTP diselesaikan di tingkat pusat, dalam hal ini Kemendagri.

“Kendalanya memang di blanko dan kami tak bisa cetak sendiri karena tidak boleh. Aturannya ada di pusat,” tegas mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Sementara itu, berdasarkan catatan Pemprov Jatim, hingga saat ini di Jatim masih terdapat lebih dari 2 juta orang belum ber-KTP elektronik karena berbagai alasan, terutama belum tersedianya blanko.

“Saya sudah menyampaikan ke pusat saat ada rapat koordinasi kebijakan pelaksanaan penataan sistem administrasi kependudukan di sini sehingga bisa diprioritaskan urusan blanko ini,” ujar Kadis Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan Lies Idawati.

Mayoritas warga yang belum memiliki e-KTP terbesar, kata dia, adalah warga yang tak memiliki identitas jelas dan penghuni panti, baik panti jompo, panti asuhan maupun panti rehabilitasi sosial. Ia mengakui, sampai saat ini terdapat lebih dari 4.000 orang penghuni panti beragam usia di Jatim belum memiliki kartu identitas resmi.

Menurut Lies Idawati, remaja putus sekolah terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang disabilitas, tuna sosial, eks penderita kusta hingga anak nakal yang kini dirawat di panti-panti berhak untuk memiliki kartu identitas. “Karena itulah kami berharap mereka memiliki kesempatan agar terjamin kependudukannya, termasuk mendapatkan kemudahan biaya kesehatan,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry