SIDOARJO | duta.co – Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han)., meninjau pelaksanaan Latihan Praktek Para Dasar Terjun Statik Taruna AAL Korps Marinir Tingkat lV Angkatan ke-67, hari ke-11 dari 19 hari yang direncanakan di landasan Skuadron 600 Wing Udara 2, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Juanda, Sidoarjo, Kamis (18/11).

Tampak hadir mendampingi Gubernur AAL dalam peninjauan tersebut, Wadan Puspenerbal, Laksma TNI Bayu Ali Shahbana, Dirrenbang, Kolonel Laut (P) Eddy Supriono, Dirdik AAL, Kolonel Laut (P) Sawa, Dirlog AAL, Kolonel Laut (T) Achmad Reza, Dirpers AAL, Kolonel Laut (E) Prasetyo Tri Yudanto, Danmen AAL, Kolonel Laut (P) Arief Budiman dan Kadepmar AAL, Kolonel Marinir Datuk Sinaga.

Menurut Gubernur AAL, latihan terjun payung statik atau para dasar bagi Taruna Tingkat IV Korps Marinir merupakan latihan wajib yang telah diprogramkan dalam kalender pendidikan AAL. Kualifikasi itu menjadi upaya pembinaan mewujudkan potensi dasar dalam rangka memberikan kemampuan dan keterampilan sebagai bekal dan kelengkapan kemampuan vertikal infiltrasi dalam pelaksanaan tugas di kemudian hari.

Menurutnya, memperhatikan Indonesia sebagai negara kepulauan, penambahan kemampuan Terjun Statik Para Dasar bukanlah hal yang berlebihan.

“Sebagai calon perwira dan prajurit Korps Marinir yang berkualifikasi pasukan pendarat, melalui Taruna AAL Tingkat lV Korps Marinir perlu dan harus dibekali guna memiliki kemampuan yang lebih. Ini sesuai tuntutan tugas yang akan diemban dalam merebut dan menguasai tumpuan pantai pendaratan,” tegasnya.

“Tentunya, penguasaan tersebut selain melalui laut memungkinkan juga melalui mobilitas udara ataupun untuk mendukung infiltrasi udara di belakang garis pertahanan lawan. Dengan demikian, manfaatkan kesempatan latihan Para Dasar ini dengan sebaik-baiknya,” pintanya.

Latihan yang dilaksanakan mulai tanggal 8 – 26 November 2021 mendatang ini, diawali ground training. Dilanjutkan beberapa penerjunan meliputi latihan terjun tanpa senjata dan bersenjata serta terjun malam.

Semua dikerjakan baik slow jump maupun fast jump, baik melalui ramp door maupun pintu samping dan diakhiri dengan wing day. Mengingat Gubernur AAL pernah bertugas lama di Pasukan Khusus TNI AL, Taifib dan Denjaka, la banyak mengingat teknis untuk lebih hati-hati dalam pelaksanaan terjun statik di antaranya Taruna dan pelatih selalu mengawali kegiatan dengan berdoa.

“Ciptakan zero accident dalam pelaksanaan latihan terjun statik para dasar ini. Laksanakan cek and ricek dan saling mengingatkan khususnya menjelang pelaksanaan. Ikuti dan laksanakan instruksi serta petunjuk dari para pelatih. Ikuti segala aturan dan prosedur yang telah ditetapkan, kendalikan rasa takut agar tidak berdampak kepada yang lain,” pesannya. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry