MALANG | duta.co – Grab, Emtek, dan Bukalapak mengumumkan kelanjutan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan). Ketiga perusahaan ini menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Pemkot Batu sebagai bentuk komitmen untuk mempercepat digitalisasi pedagang kaki lima (PKL). Tak hanya itu, program ini juga menyasar Malang Raya, Pekanbaru dan Gowa dengan memberikan pelatihan bagi UMKM binaan Dinas Koperasi setempat.

Apresiasi serta sambutan positif datang dari Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko atas sinergitas ketiga perusahaan ini. Menurutnya wilayah yang dipimpinnya ini merupakan kota kecil yang memiliki potensi pariwisata dan industri kreatif yang besar. Pemkot Batu sendiri berupaya mendorong digitalisasi UMKM serta memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing.

“Ini selaras dengan program Grab, Emtek, dan Bukalapak yang melanjutan program percepatan digitalisasi Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan. Salah satunya untuk pemulihan pandemi Covid-19,” ungkap Dewanti.

Walikota Batu ini pun menyambut baik hadirnya program akselerator Kota Masa Depan ini. Dimana salah satu tujuan ialah mempercepat terwujudnya UMKM lokal berdaya saing sekaligus menggali potensi para pelaku UMKM lebih dalam. Sehingga mampu berkembang dan dikenal hingga ke kancah internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya menyampaikan, bahwa program #KotaMasaDepan merupakan komitmen konkret ketiga perusahaan untuk mendorong lebih banyak lagi para pelaku UMKM terdigitalisasi.

Hal ini agar dapat merasakan manfaat kehadiran dari ekonomi digital. Ia berharap program ini bisa menjadi wadah bagi UMKM di Kota Batu dan Malang Raya untuk naik kelas dan bersaing sehat. Dengan demikian roda perekonomian daerah terus berjalan dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru.

“Kami percaya keberadaan kota Tier-2 dan Tier-3 dapat berkembang pesat asalkan diberikan kesempatan yang sama,” ucap Halim Wijaya.

Selain memberikan dukungan bagi sarana dan prasarana di Alun-Alun Batu, Grab Indonesia turut menguji coba fitur “Pesan Sekaligus” dan “Ambil Sendiri” untuk para UMKM yang berjualan di area sekitar. Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat membeli produk maupun makanan dan minuman di area alun-alun hanya dengan satu kali pemesanan.

Sementara fitur “Ambil Sendiri” memungkinkan pengguna untuk memesan melalui aplikasi dan mengambil barang maupun makanan dan minuman langsung ke lokasi untuk kemudian dinikmati di tempat maupun dibawa pulang.

Tak hanya di Kota Batu, program Kota Masa Depan juga berjalan di Kota Malang dimana seratus UMKM lokal yang merupakan binaan dari Pemerintah Kota dan Kabupaten Malang juga turut diberikan pelatihan.

Mengambil tema ‘Scaling Up Small Business: Menembus Pasar dan Digitalisasi’, pelatihan ini dilaksanakan di Whizz Prime Hotel Malang, Jumat (9/9). Hadir Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko. Adapun pelatihan ini memberikan pembekalan terkait pemasaran digital untuk meningkatkan skala usaha UMKM.

Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat membuka pelatihan ini, menyampaikan bahwa penggunaan teknologi digital di Kota Malang menempati peringkat ke-20 Nasional. Sehingga ini merupakan langkah yang tepat untuk mengembangkan Teknologi Digital Marketing di Kota Malang. Menurutnya, pelatihan UMKM yang diselenggarakan oleh Grab dan Bukalapak ini sangat strategis untuk meningkatkan penjualan dan masyarakat semakin mudah melakukan transaksi.

Tak hanya memberikan akses digitalisasi dan pelatihan, program Kota Masa Depan juga memberikan tambahan manfaat bagi para peserta akselerator dengan memberikan media promosi berupa banner khusus di halaman utama aplikasi GrabFood di area Malang Raya agar produk-produk UMKM yang tergabung dalam program Kota Masa Depan ini lebih dikenal oleh masyarakat.

Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk, Sutanto Hartono menambahkan, melihat respon positif dan antusiasme masyarakat terhadap program yang Emtek yang berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak. Hal ini membangkitkan optimisme program Kota Masa Depan dapat menjadi katalis menuju pertumbuhan perekonomian Indonesia berbasis digital yang semakin inklusif.

“Melalui ekosistem digital Emtek, kami berkomitmen penuh untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan berharap semakin banyak lagi pelaku usaha berkesempatan berkolaborasi dan tumbuh bersama,” ucap Sutanto Hartono.

Sedangkan Presiden Bukalapak Teddy Oetomo menyampaikan bahwa Bukalapak terus fokus mendukung pemerataan digitalisasi usaha kecil dan menengah di Indonesia. Saat ini, tercatat sekitar 70% transaksi yang terjadi di Bukalapak berasal dari kota tier dua. Ini menjadi bukti bahwa potensi dari para pelaku usaha di kota-kota kecil telah berhasil difasilitasi dan dioptimalkan oleh Bukalapak melalui platformnya yang inovatif serta berbagai program pelatihan rutinnya.

“Semoga melalui kelanjutan kolaborasi Kota Masa Depan bersama Grab dan Emtek ini, kami dapat memperluas manfaat terhadap UMKM di daerah kecil. Sehingga sejalan dengan visi kami yaitu mewujudkan ekonomi yang adil bagi semua.” ujar Teddy Oetomo.

Program Kota Masa Depan ini juga memberikan pelatihan online gratis yang dimulai sejak awal September berupa webinar dan akses e-learning bagi seluruh peserta UMKM. Adapun topik-topik yang dibahas antara lain mencakup pengenalan platform digitalisasi, social media marketing hingga pengelolaan keuangan.

Informasi lebih lanjut mengenai Kota Masa Depan, silakan mengunjungi laman www.kotamasadepan.com.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry