SURABAYA I duta.co – KH. Zahrul Azhar Asad (Gus Hans) diusulkan Golkar menjadi pendamping Irjen Pol (purn) Machfud Arifin (MA) dalam Pilwali Surabaya 2020. Partai berlambang beringin ini hanya menyerahkan satu nama, bukan dua seperti yang telah ramai selama ini.

Ketua DPD II Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan, keputusan menyodorkan Gus Hans seorang berdasarkan keputusan bersama pengurus partai. “Kemarin rekomendasi usulan itu sudah kami serahkan ke Pak MA,” ujarnya, Rabu (5/8).

Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menjelaskan, Golkar memangkas jumlah bakal calon wakil wali kota (bacawawali) yang diusulkan dari yang semula dua orang menjadi calon tunggal. “Kami semula mengusulkan dua orang. Tapi dibalas melalui surat oleh Pak MA agar satu saja,” terangnya.

Thoni, sapaannya, mengatakan, alasan mengusulkan Gus Hans karena dianggap yang paling siap. Dia sudah sudah lama menyatakan ingin menjadi kontestan di Pilwali Surabaya. Selain itu tingkat keterpilihannya juga tinggi, terutama di kalangan warga nahdliyin.

Atas dasar ini, Thoni yakin bacawawali yang diusulkan Golkar lebih baik dari yang lain. Apalagi Gus Hans dianggap mampu menjembatani komunikasi Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim yang selama ini sering tidak sejalan.

“Gus Hans bisa merangkul warga nahdliyin, beliau juga bisa menembatani komunikasi pemkot dan pemprov,” ujarnya.

Meski begitu, mantan jurnalis ini mengaku tidak akan mendesak agar calonnya dipilih karena tergabung dalam koalisi partai. Semua diserserahkan kepada Machfud Arifin.

“Kalaupun calon kita nanti dipilih alhamdullilah kalau tidak ya tidak apa-apa. Kita tetap dukung Pak MA.” ungkapnya.

Lebih jauh, Thoni menjelaskan, surat rekomendasi calon kepala daerah di Pilwali Surabaya dari Golkar masih menunggu figur bacawawali yang dipilih MA. Surat rekomendasi itu akan diberikan saat MA sudah berpasangan.

“Surat rekomendasi yang diserahkan ke KPU Surabaya nanti harus sudah berpasangan,” pungkasnya. (azi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry