CASHLESS : Mitra driver gojek sedang melakukan transaksi di gerai gofood dengan non tunai atau cashless. (duta/dok)

SURABAYA  | duta.co – Pandemi COVID-19 mulai bulan Maret 2020 lalu berdampak pada banyak sektor usaha. Banyak pekerja dikurangi jam kerja, bahkan tidak sedikit di rumahkan dengan tidak ada kejelasan gaji. Namun dibalik semua itu, dengan bantuan teknologi dan kemauan bertahan yang besar menyebabkan banyak bermunculan entrepreneur baru.

Salah satunya yang terbesar yakni pengusaha kuliner. Tidak sedikit para pekerja bahkan professional seperti dokter gigi yang tidak berani buka praktik karena corona akhirnya buka warung kuliner. Semua bisa dilakukan dengan mudah didukung platform gojek yang sangat memudahkan menjadi mitra lewat GoBiz.

Dr. Paksi C.K Walandouw – Wakil Kepala LD FEB UI mengatakan mitra gofood terus meningkat kisaran 30 % selama pandemi karena banyak pekerja yang sudah di PHK buka warung atau pekerja yang mencari tambahan penghasilan.

“Riset LD menunjukkan bagaimana GoFood menjadi penyangga ekonomi di Kota Surabaya bagi mereka yang penghasilannya terdampak pandemi terutama pekerja swasta dan profesional. 69% Mitra GoFood yang disurvei baru bergabung saat pandemi COVID-19 (sejak Maret 2020). Di antara mitra tersebut, 95% adalah pengusaha skala mikro. Lebih lanjut lagi, 46% di antara mereka merupakan pengusaha yang pertama kali mulai berbisnis.”

Riset LD juga menemukan bahwa mayoritas mitra UMKM menganggap mereka mampu beradaptasi di situasi pandemi karena berada di ekosistem Gojek. UMKM yang merasa mampu beradaptasi selama pandemi dengan menjadi mitra adalah 89% mitra UMKM GoFood, 97% mitra UMKM social seller   pengguna GoSend, dan 89% mitra UMKM GoPay.

CHEK SUHU : Mitra driver gojek sedang di chek suhu badannya sebelum mengangkut penumpang mencegah sebaran covid-19. (duta/dok)

Hal ini dikarenakan, mitra menganggap solusi teknologi dan non teknologi dari Gojek membantu keberlangsungan usaha mereka. Mitra UMKM GoFood merasakan manfaat dari fitur teknologi pengaturan promosi mandiri via aplikasi GoBiz (71%) dan periode promosi GoFood (72%).

“Sementara mitra UMKM social sellers pengguna GoSend sangat merasakan manfaat dari fitur Layanan GoSend dalam Kota (82%) dan Layanan GoSend Antar-Kota (37%). Sedangkan, Mitra UMKM GoPay merasakan manfaat dari fitur penerimaan pembayaran non tunai (83%) dan aplikasi GoBiz (60%),” ujarnya.

Bahkan, mayoritas mitra UMKM GoFood akan tetap bermitra dengan Gojek untuk jangka panjang (89%), karena mereka merasa dapat bertahan bersama Gojek (89%). Sekitar 88% mitra juga cenderung optimis bersama Gojek usaha mereka akan tetap tumbuh, penghasilan kembali seperti sebelumnya, dan dapat mencukupi kebutuhan diri dan keluarga.

Gojek, super app terdepan di Asia Tenggara terus mendukung ketahanan ekonomi selama pandemi COVID-19 di Kota Surabaya. Pelbagai inisiatif telah diluncurkan untuk membantu pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) di Kota Surabaya beradaptasi sehingga bisa bertahan di situasi pandemi COVID-19, dan tetap optimis bertumbuh ke depannya.

Kontribusi tersebut merupakan kelanjutan dari kontribusi ekonomi yang dihasilkan Gojek. Sebelum pandemi, mitra Gojek dari lima layanan (GoFood, GoPay, GoSend, GoCar dan GoRide) yang ada di berkontribusi sebesar Rp 12,1 triliun pada ekonomi Kota Surabaya di 2019. Bila menggunakan metode perhitungan pendapatan domestik regional bruto (PDRB), nilai produksi di ekosistem digital Gojek selama tahun 2019 mencapai Rp 15,7 triliun atau setara dengan 2,9% PDRB Kota Surabaya.

Michael Reza Say VP Regional Corporate Affairs Gojek menyampaikan, “Lebih dari 90% mitra usaha Gojek merasa sangat terbantu dengan teknologi yang tersedia didalam ekosistem Gojek untuk bertahan di masa pandemi .”

“Kami percaya, kemudahan dan keamanan akses dalam proses aktivasi kian mendukung mitra UMKM untuk memulai usaha, beradaptasi dan mampu melebarkan sayap bisnisnya. Di aplikasi GoBiz terbaru, mitra UMKM bisa memanfaatkan fitur Daftar Mandiri untuk melakukan pendaftaran, mengecek status verifikasi, dan aktivasi akun secara mandiri”.

SEKAT PARTISI : Mencegah sebaran covid-19. gocar dilengkapi dengan sekat partisi. (duta.co/dok)

Michael menambahkan selain teknologi, Gojek turut memberikan dukungan non-teknologi untuk membantu ketahanan UMKM di masa pandemi “Sebagai perusahaan teknologi Gojek juga memberikan dukungan non-teknologi, seperti mendorong peningkatan permintaan dari konsumen melalui periode promo dan pelatihan para UMKM GoFood melalui Komunitas Partner GoFood (KOMPAG).” terangnya.

Disisi lain Rumayya Batubara – Research Institute of Socio-Economic Development & Lecturer at Department of Economics Universitas Airlangga menyampaikan dalam paparannya ”Opportunity di Era Pandemi” juga menyampaikan peran Gojek bagi klaster UMKM di Kota Surabaya.

“Ekosistem Gojek sangat membantu mobilitas masyarakat tetap dapat terjadi hingga kontraksi pertumbuhan tidak terlalu dalam, dimana ada mobilitas disitu ada perputaran ekonomi.Ekosistem Gojek mampu membantu perluasan jenis produk, mempermudah transaksi secara contactless baik menggunakan aplikasi Gojek maupun membayar dengan menggunakan Gopay, serta memperluas pasar dengan GoSend yang saat ini mampu menjangkau antar kota di pulau Jawa, dan saya sangat mengapresiasi dukungan teknologi yang dimiliki Gojek untuk UMKM di Kota Surabaya,” terangnya.

Ada tiga sebab mengapa banyak pelaku usaha UMKM yang tergabung dalam platform gojek yakni kemudahan teknologi yang ditawarkan, cashless transaksi dan higienitas yang dilakukan. Sehingga di kala pandemi seperti ini, gojek menjadi salah satu solusi tepat dan cepat untuk membantu pelaku usaha yang baru ataupun lama untuk tetap bertahan bahkan ekspansi dengan aneka produk yang diciptakan.

Melengkapi dukungan Gojek kepada UMKM, Gojek melalui inisiatif J3K telah melibatkan semua elemen di ekosistem Gojek (Mitra Driver, Merchant GoFood dan pelanggan) untuk mengedepankan tiga elemen penting  yaitu Jaga Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan guna mencegah penyebaran COVID-19 selama menghadirkan layanan untuk pelanggan di Kota Surabaya. imm

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry