dr M Fifin Kombih – Dosen Fakultas Kedokteran (FK)

MASA remaja merupakan masa perubahan yang dramatis, pertumbuhan pada usia anak-anak relatif terjadi dengan kecepatan yang sama dialami oleh pertumbuhan remaja, peningkatan pertumbuhan yang disertai dengan perubahan hormonal, kognitif dan emosional.

Semua masa perubahan ini membutuhkan zat gizi secara khusus. Remaja adalah individu baik perempuan atau laki-laki yang berada pada usia antara anak-anak dan dewasa.

Remaja merupakan aset bangsa untuk terciptanya generasi yang baik di masa mendatang. Masa remaja atau adolescent adalah waktu terjadinya perubahan-perubahan yang berlangsungnya cepat dalam hal pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial atau tingkah laku .

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Remaja dapat dikategorikan rentan terhadap masalah gizi sehingga berisiko terhadap kesehatan. Pertama, usia remaja percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi lebih banyak. Kedua, pada remaja terjadi perubahan gaya hidup dan kebiasaan suka mencoba-coba makanan.

Masalah gizi remaja antara lain gizi kurang, gizi lebih, obesitas, anemia serta masalah yang berhubungan dengan gangguan perilaku makan berupa anoreksia nervosa dan bulimia.

Masalah gizi yang terjadi pada remaja umumnya disebabkan oleh satu sumber utama yaitu pola makan yang kurang tepat. Pola makan yang kurang tepat pada remaja, secara garis besar dipengaruhi dua hal, yaitu faktor lingkungan dan faktor personal atau individu dari remaja itu sendiri.

Perilaku makan yang kurang tepat dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan atau status gizi remaja. Masalah gizi pada remaja dapat menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas, kekurangan berat badan, anemia zat besi hiperlipidemia, hipertensi, anorexia dan bulimia nervosa, diabetes mellitus dan gangguan kesehatan reproduksi.

Berdasarkan data Riskesdas 2013, status gizi remaja usia 16-18 tahun berdasarkan jenis kelamin menunjukkan remaja dengan jenis kelamin laki-laki dengan prevalensi sangat kurus sebanyak 1,9%, kurus 7,9%, gemuk 4,1% dan obesitas sebanyak1,0%. Sedangkan untuk remaja perempuan menunjukkan prevalensi sangat kurus sebanyak 3,0%, kurus 8,4%, gemuk 6,6% dan obesitas sebanyak 3,4% .

Berdasarkan data tersebut remaja perempuan lebih banyak mengalami masalah gizi dibandingkan dengan laki-laki. Masalah gizi pada remaja dapat dicegah dengan menggunakan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).

PUGS merupakan pedoman tentang susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal, dengan pemilihan dan mengkonsumsi makanan yang baik, bergizi dan seimbang dapat mempengaruhi status gizi.

Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.Konsumsi pangan individu dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan.
Tingkat pengetahuan dapat diperoleh melalui media masa, pendidikan, pengalaman, hubungan sosial, dan budaya.

Tingkat pengetahuan yang baik maka sesorang akan lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan yaitu makanan apa yang bagus untuk dikonsumsi, manfaat yang diberikan dan bagaimana kandungan gizi sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan gizi dalam tubuh.

Berbeda jika sesorang memiliki pengetahuan kurang sehingga dapat berdampak pada pemilihan bahan makanan kosumsi yang kurang sehat dan tidak seimbang sehingga dapat berdampak pada status gizi yang kurang. Sehingga perlunya tingkat pengetahuan tentang penerapan PUGS. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry