Nurhadi, Anggota Komisi IX DPR RI.

KEDIRI | duta.co – Munculnya kembali kasus gizi buruk di Kota Kediri, yang kali ini menimpa Klarisa, anak pasangan dari Dimas (25) dan Nevita (28), warga Jalan Sriwijaya, Kelurahan Kemasan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, menyita perhatian dan reaksi dari Komisi IX DPR RI.

Dari kejadian tersebut, Komisi yang mempunyai lingkup tugas di bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan, menilai, Pemkot Kediri lalai dalam memonitoring keberadaan warganya.

“Jujur, kami sangat kaget melihat masih munculnya kasus gizi buruk di Kota Kediri. Padahal, wilayahnya khan kecil hanya 3 kecamatan,” kata Nurhadi, saat dihubungi, Selasa pagi (8/11/2022).

Politisi Partai Nasdem yang akrab disapa Pak Nur, mengutarakan, pihaknya juga mempertanyakan serangakaian event yang digelar Pemkot Kediri selama ini.

“Kami melihat, kan banyak event yang digelar di Kota Kediri. Tapi, kok tidak menyentuh masyarakat lapisan bawah, hingga balita yang tertimpa gizi buruk masih terjadi,” tegas Nurhadi.

Untuk itu, kata Nurhadi, pihaknya akan menerjunkan tim di lokasi guna menyikapi kondisi tersebut.

“Dari sini kami akan mengetahui secara detail, perihal perlakuan Pemkot Kediri terhadap warganya akan pelayanan maupun kesehatan yang diberikan selama ini,” pungkasnya.

Sementara, Fauzan Adhima, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, mengaku, pihaknya membenarkan ada pasien gizi buruk dengan kelainan jantung bawaan.

Menurutnya, yang bersangkutan sudab pernah di tangani puskesmas dan dapat bantuan PMT paket lama, yakni susu dan biskuit.

“Sudah pernah di rujuk ke RSUD Dr Sutomo.Tapi, tim medis belum berani mengambil tindakan karena usia dan berat badan masih rendah,” akunya.

Dan langkah terdekat, pihaknya bergegas membawa pasien untuk di rujuk ke Rumah Sakit Gambiran, Senin sore (7/11), untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut

Untuk diketahui, pemberitaan sejumlah media, Klarisa merupakan bayi berjenis kelamin perempuan berusia 1,6 bulan, hanya memiliki berat badan berkisar 4,6 kilogram. Selain kurang gizi, Klarisa juga mengalami kelainan pada jantung, serta tangan yang cacat.

Dari pengakuan Nevita, Ibu kandung Klarisa, buah hatinya sejak lahir memang mempunyai penyakit bawaan, yakni kelainan jantung. Akibatnya, pertumbuhan balita Clarisa tidak normal.

Nevita juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sama sekali dari Pemerintah Kota Kediri.

“Saya PKH gak dapat, BLT juga gak dapat. Dapat bantuan susu tapi dari Puskesmas,” ujarnya saat ditemui Awak Media dirumahnya, Senin pagi (7/11/2022). (bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry