KERJASAMA : Rektor Unisma, Prof Dr H Masykuri Bakrie MSi (foto kiri, dua dari kanan) berfoto bersama dengan jajaran Rektoran dan Rektor Tashkent State University Uzbekistan. (duta.co/dok)

MALANG | duta.co – Universitas Islam Malang (Unisma) gencar menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi negara asing. Tercatat kampus kebanggaan NU ini telah bekerjasama dengan 220 institusi asing. Termasuk Tashkent State University of Oriental Studies Uzbekistan.

Menurut Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri Bakrie MSi, saat memberikan sambutan di acara, Unisma MoU Signing Between Tashkent State University of Oriental Studies Uzbekistan.

Bahwa kunjungan kesana membawa kesan tersendiri. Pasalnya orangnya ramah-ramah, mahasiswa disana sangat familier sekali dengan lancar berbahasa Indonesia.

Selain itu, Uzbekistan punya sejarah tersendiri, karena salah satu imam besar dunia, Imam Bukhori terlahir di sana.

“Jalinan kedekatan Unisma dengan Tashkent telah berlangsung lama. Dosen kampus hijau ini sudah dikirim kesana dan mahasiswa dari Uzbekistan telah kuliah di kampus kami,” ungkap Prof Masykuri.

Dilanjutkan oleh Rektor satu ini, saat ini Unisma sedang merombak kurikulum guna menyelaraskan dengan program Menteri Pendidikan mengenai Merdeka Belajar. Dimana dalam program ini terdapat peluang besar untuk pengembangan program tranfer kredit. Termasuk di dalamnya, peluang menyelenggarakan konfrensi, seminar  internasional, termasuk Lecture Exchange, dan kolaborasi riset.

“Kami menyediakan diri untuk membantu mahasiswa Tashkent State University jika ingin lebih mengenal budaya dan bahasa Indonesia. Sementara terdapat 11 mahasiswa yang berminat kuat kuliah di FKIP dan FEB Unisma,” ujar Prof Maskuri.

Kerjasama internasional Unisma sudah terjalin dengan 33 negara. Kurang lebih 200 mahasiswa asing mendulang ilmu di kampus multikultural ini. Sedangkan jumlah keseluruhan mahasiswa kampus ini kini telah mencapai 15 ribu.

“Skripsi dan praktek kerja lapangan, riset dan KKN sudah dilaksanakan di beberapa negara. Dimana hal tersebut dapat ditindaklanjuti dari kerjasama antara Unisma dengan Tashkent State University.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Tashkent State University of Oriental Studies, Rikhsieva Gulchehra Shavkatovna, menyampaikan bahwa kampusnya merupakan perguruan tinggi yang mempunyai peran tersendiri dalam pengembangan bidang pendidikan di kawasan Asia Tengah.

“Republik Uzbekistan sendiri terjadi banyak perubahan, maka dengan kerjasama ini, saya harapkan dapat lebih membawa dampak positif pembangunan bangsa Uzbek,” ungkap Rikhsieva, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Tercatat secara keseluruhan terdapat 50 mahasiswa Uzbek yang telah mendulang ilmu di Unisma. Rektor pun sangat bahagia dengan kehadiran dosen dan asistennya pertukaran kedua kampus. Mereka tidak hanya belajar bahasa Indonesia, lebih dari itu dapat mempelajari budaya.

“Program transfer kredit ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah bagi Taskhent University. Juga untuk pertama kalinya mahasiswa kami dapat menggali ilmu langsung ke negara luar,” kata Rikhsieva. dah

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry