BAZARUMKM. Ning Ita didampingi Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar (kaos putih) memborong produk UMKM saat meninjau bazar UMKM pada acara Gebyar PKH di Rumah Rakyat, Sabtu (12/11/2022). (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co — Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mendorong agar ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH) ikut program pelatihan inkubasi wirausaha. Dengan memiliki keterampilan, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian keluarga.

Hal ini disampaikan wali kota saat menghadiri acara Gebyar PKH 2022 yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kota Mojokerto di Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk, Sabtu (12/11/2022).

Selain dihadiri Kepala Dinsos P3A Kota Mojokerto Choirul Anwar, juga hadir pendamping PKH dan 500 ibu-ibu penerima PKH. Rangkaian acara terdiri dari senam sehat, undian doorprize, panggung gembira, bazar UMKM, san donor darah.

“Kami juga ingin ibu-ibu ini yang belum memiliki keterampilan, yang belum memiliki produktivitas, saya ingin mengajak panjenengan, perempuan kota Mojokerto juga harus berdaya, perempuan kota Mojokerto juga harus produktif,” harapnya.

Menurut Ning Ita, sapaan akrab wali kota Mojokerto, perempuan tidak hanya sekadar merawat anak di rumah, tidak hanya sekadar mempersiapkan kebutuhan suami di rumah, tapi bagaimana perempuan juga produktif secara ekonomi.

“Perempuan itu terlahir kodratnya sebagai makhluk yang memiliki multitalenta maka sejatinya tidak ada alasan kalau kemudian saya repot ngurus anak, saya repot harus menyiapkan urusan keluarga, urusan suami, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Melalui DiskopUKMperindag, sudah menghasilkan 3.000 lebih lulusan inkubasi wirausaha dengan program pelatihan, pendampingan, permodalan usaha, dan pembentukan koperasi. “Saya melihat memang belum seluruh ibu-ibu penerima PKH ini yang mengikuti program inkubasi wirausaha,” ungkapnya.

Untuk itu, Ning Ita meminta pendamping PKH untuk mendata ibu-ibu penerima PKH yang ingin mengikuti program pelatihan inkubasi wirausaha. “Penerima PKH ini yang siap untuk dilatih dan didampingi untuk menjadi wirausaha atau UMKM silakan Ini bisa disinergikan dengan DiskopUKMperindag pada tahun depan,” tandasnya.

Ning juga mengatakan, Gebyar PKH diselenggarakan oleh pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Sosial dan pendamping PKH dalam rangka untuk terus mengakrabkan silaturahmi penerima PKH dengan Pemkot Mojokerto dan juga dengan sesama penerima PKH. “Mungkin memang dalam kegiatan ini tidak bisa menghadirkan seluruh peserta atau masyarakat penerima PKH,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh pemerintah kota Mojokerto, total penerima PKH Kota Mojokerto adalah 3.200. Bantuan untuk putra-putri yang sekolah SD sebesar Rp 225 ribu, yang SMP Rp 375 ribu dan SMA Rp 500 ribu.
Selain itu, balita Rp 600 ribu lansia Rp 600 ribu, disabilitas Rp 600 ribu, ibu hamil sebesar Rp 750 ribu. “Ibu hamil mendapatkan paling banyak karena juga untuk kesehatan janin yang dikandungnya,” katanya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry