Oleh: Kartika Yuliani, S.Gz., M.P.H

BARU-BARU ini World Health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa kasus wabah virus Novel Corona Virus atau yang sering disebut COVID-19 sebagai kasus pandemik.  COVID-19 tidak hanya telah mewabah di China dan Eropa, tetapi telah mewabah di Indonesia.

Hingga Minggu (15 Maret 2020), kasus COVID-19 di Indonesia tercatat telah mencapai 117 orang.  Di China, negara asal munculnya COVID-19, jumlah kematian akibat COVID-19 hingga tanggal 13 Maret 2020 sebesar 3180 orang.

Jika seseorang tinggal di area dimana COVID-19 tidak menyebar dan orang tersebut tidak bepergian ke area penyebaran COVID-19 maka risiko untuk terinfeksi COVID-19 rendah.  Bagi kita, masyarakat Indonesia, risiko terinfeksi COVID-19 cukup tinggi terutama bagi kita yang tinggal di wilayah yang telah terdapat kasus positif COVID-19.

Karena itu kita wajib untuk mengikuti perkembangan penyebaran COVID-19 dari Pemerintah serta mengikuti himbauan pencegahan dan penanganan COVID-19 dari Pemerintah atau dinas kesehatan setempat.  Orang yang terinfeksi COVID-19 dapat menunjukkan berbagai macam gejala, dari gejala flu ringan hingga fatal seperti kematian.   Risiko kematian pada pasien yang terinfeksi COVID-19 meningkat pada lansia terutama yang telah memiliki penyakit kronis lainnya.

Risiko penyebaran COVID-19 di institusi-institusi kesehatan dan sosial memang sangat tinggi, namun dampak dari penyebaran tersebut dapat dicegah melalui kegiatan pencegahan yang efektif.  Beberapa kegiatan pencegahan efektif yang dapat dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik, mencuci tangan dengan alcohol based-hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alcohol (jika ada).

Juga  menutup mulut dan hidung saat bersin menggunakan tissue, menghindari memegang bagian wajah, dan menjaga kebersihan permukaan benda-benda sekitar kita.  Dari segi gaya hidup, kita juga perlu melakukan beberapa modifikasi untuk meningkatkan imunitas tubuh sehingga lebih kebal terhadap COVID-19.

Beberapa modifikasi yang perlu kita lakukan diantaranya mengurangi stress dengan rajin beribadah, istirahat atau tidur dengan waktu yang cukup, melakukan olahraga secara regular, dan mengonsumsi makanan yang bergizi.

Saat kita istirahat atau tidur, kita harus memastikan bahwa tempat tidur dalam kondisi bersih dan usahakan ruangan dalam kondisi yang tenang dan redup sehingga istirahat dapat lebih berkualitas.   Olahraga atau aktivitas fisik sebaiknya dilakukan minimal 30 menit sebanyak 3 kali per minggu.  Aktivitas fisik ini dianjurkan dilakukan di dalam rumah atau meminimalkan olahraga di keramaian untuk menghindari kontak dengan orang yang telah terinfeksi COVID-19.

Konsumsi makanan yang bergizi juga wajib dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh.  Beberapa tips tentang konsumsi makanan bergizi yang dapat diterapkan diantaranya mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak yaitu minimal 3-4 porsi sayur sehari  dan 2-3 porsi buah sehari.  Bila perlu, dapat menambah suplemen vitamin-vitamin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh seperti vitamin C, vitamin A, Zinc, dan selenium.

Konsumsi makanan yang tinggi antioksidan seperti madu dan bawang putih juga baik untuk meningkatkan imunitas tubuh.   Imunitas tubuh juga dapat dibangun dari sistem pencernaan, oleh karena itu konsumsi makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt sangat dianjurkan.

Konsumsi air putih minimal 8 gelas per hari dan konsumsi air hangat dengan atau tanpa tambahan teh, jahe, chamomile, peppermint, lemon, dan madu juga baik untuk diterapkan untuk membantu menjaga kesehatan saluran pernafasan atas.   Risiko penyebaran COVID-19 memang tidak dapat kita hilangkan, namun kita dapat menurunkan penyebaran dan dampak infeksi COVID-19 melalui gaya hidup yang lebih sehat.

*Dosen Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan