Pembangunan rumah layak huni di Pacitan yang digagas PJB dan Pemkab Pacitan. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – PT Pembangkitan Jawa-Bali melalui salah satu unitnya PLTU Pacitan membangun rumah layak huni untuk Abdul Mungin, warga RT 001/RW 009 Dusun Rejomulyo, Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Pacitan.

Bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pacitan, pembangunan rumah layak huni ini menggunakan material batako yang bahan dasarnya terbuat dari bahan baku Flying Ash Bottom Ash (FABA) yang berasal dari unit pembangkit.

Peletakan batu pertama dilaksanakan langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama General Manager Ubjom Pacitan, Dwi Juli Harsono pada akhir pekan lalu.

Pemanfaatan FABA untuk pembangunan rumah merupakan perwujudan program CSR (Corporate Social Responsibility) PLTU Pacitan untuk membantu warga dengan hunian tidak layak.

Dwi Juli Harsono dalam rilisnya, Selasa (24/8/2021) mengatakan saat ini pengolahan sisa pembakaran batubara dari PLTU ini berupa batako, paving dan kanstin. Pemanfaatannya sendiri lebih untuk sosial, salah satunya membantu mewujudkan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu di wilayah sekitar PLTU.

“Ini kali perdana pemanfaatan FABA untuk pembangunan rumah layak huni di Kabupaten Pacitan dan berkat dukungan Pemkab Pacitan, kami harapkan lebih banyak lagi yang akan menerima manfaat,” kata Dwi.

Dengan sukses memanfaatkan FABA ini diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan akibat penambangan pasir.

FABA dimanfaatkan untuk  membuat beberapa produk sesuai izin yang dimiliki  berupa  paving, batako, kanstain, ready mix, precast. Aneka produk ini dihasilkan oleh internal PLTU Pacitan dan dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangunan di lingkungan PLTU tersebut.

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji mengapresiasi pemanfaatan FABA yang dilakukan oleh PJB untuk bahan dasar batako dan sejenisnya karena sangat bermanfaat bagi pembangunan. Bahkan orang nomor satu di Pacitan itu melihat langsung lokasi pembuatan batako tersebut di PLTU Pacitan. Kualitas batako berbahan dasar FABA sangat kokoh dan halus.

“Saat ini ada rumah FABA mungkin kedepan ada Jalan FABA atau pembangunan infrastruktur lain yang menggunakan bahan dasar dari limbah ini,” ujar Bupati Pacitan.

Sebagai informasi, Fly ash and bottom ash (FABA)  merupakan limbah padat sisa  pembakaran  batu  bara  pada PLTU dan industri berbahan bakar batu bara lainnya.

FABA bukan  merupakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berdasarkan Peraturan  Pemerintah    Nomor  22  Tahun  2021  tentang  Penyelenggaraan  Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan yang dikeluarkan  2 Februari 2021 lalu.   ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry