VAKSINASI : Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin menghadiri program vaksinasi untuk kyai dan santri di Ponpes MHM Lirboyo (Kintan Kinari Astuti/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Pemerintah pusat menunjukkan keseriusannya dalam hal penangganan terjangkit dan memutus mata penyebaran Covid-19.  Sejumlah kelompok belum mendapatkan Vaksin Sinovac, khususnya kalangan pondok pesantren akan mendapatkan Vaksin AstraZeneca merupakan bantuan WHO dan Unicef. Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengharapkan semua pihak mendukung suksesnya program vaksinasi dan menahan diri untuk tidak keluar rumah hingga akhir tahun ini.

Usai menghadiri acara vaksinasi di Kantor PWNU Jawa Timur, Selasa (23/03), rombongan Menkes RI melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Madrasah Hidayatul Mubtadiin (MHM) Lirboyo. Dalam acara ini, digelar vaksinasi dosis pertama terhadap 50 orang terdiri, perwakilan kyai dan santri. “Vaksin ini menjadi rebutan di seluruh dunia dan kita beruntung AstraZeneca yang kita dapat ini gratis. Dibantu sama Unicef dan WHO sebanyak 11,7 juta vaksin,” jelas Budi Gunadi Sadikin

Pada kesempatan ini, Menkes berpesan saat liburan jangka panjang untuk tetap di rumah atau di tempat tinggal masing – masing bahkan hingga akhir tahun. “Setiap libur Panjang naik antara 30% hingga 40%, jadi kayak kemarin naiknya bisa sampai 50 ribu terkonfirmasi. 20% itu masuk rumah sakit dan 80% sembuh sendiri. Jadi kalau 50 ribu itu, 10 ribu masuk rumah sakit yang meninggal 2%. Belum lagi bila tenaga kesehatan yang banyak masuk rumah sakit,” jelasnya.

Menkes menegaskan membatasi mobilitas dan pertemuan diusahakan melalui aplikasi zoom. “Kami sarankan jangan terlalu grusa grusu, ada yang pingin cepet pulang kalau bisa ditahan dulu mobilitasnya. Berada di rumah dulu jangan kemana – mana. Jika jaraknya terlalu jauh, masih bisa memakai aplikasi zoom. Insya Allah tahun ini kalau kita tidak naik lagi, akan bisa terkendali hingga akhir tahun. Kalau naik lagi kita capek lagi, lebih baik sekarang kita tahan dulu hingga vaksinasi sudah selesai akhir tahun ini,” harapnya.

Usai mendapatkan vaksin, Erha Nurkasihadi merupakan santri pertama MHM Lirboyo mengaku bersyukur dan merasa tidak ada gejal usai disuntik. “Alhamdulillah aman tidak ada gejala yang dikhawatirka. Tadi dikasih tahu terkait vaksin ini, jujur kalau secara pengetahuan dosis dari awal belum tahu setelah diberi penjelasan ternyata vaksin yang ini berbeda karena jarak vaksin dosis kedua 7 minggu,” jelasnya. (kin/nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry