Wagub Emil Dardak menyerahkan tabungan emas Pegadaian kepada mahasiswa berprestasi di sela Seminar Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi pemuda/mahasiswa, perempuan dan UMKM di Provinsi Jawa Timur, di Sharia Tower Unair, Rabu (9/11/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co –  Tingkat inklusi keuangan di Indonesia pada 2022 ini telah mencapai 85,10 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 2021 yang mencapai 83,6%.

Capaian ini tak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal melalui layanan keuangan digital bagi seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu kelompok sasaran prioritas keuangan inklusif sesuai amanat Perpres No 114/2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) di antaranya adalah pemuda/mahasiswa, perempua , dan pelaku UMKM.

Untuk meningkatkan penetrasi inklusi keuangan itu, Sekretariat DNKI (SDNKI) berkolaborasi dengan Universitas Airlangga dan Pegadaian Syariah menyelenggarakan Seminar Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi pemuda/mahasiswa, perempuan dan UMKM di Jawa Timur, Rabu (9/11/2022).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak hadir dan membuka langsung kegiatan tersebut.  Emil berharap kegiatan ini dapat berkontribusi pada peningkatan kapasitas kewirausahaan di Jawa Timur.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Erdiriyo mengatakan perlunya kolaborasi yang intens untuk mendorong inklusi keuangan syariah.

“Pemerintah melalui Sekretariat Dewan DNKI terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga terkait serta para pemangku kepentingan seperti Lembaga Keuangan Syariah dan Perguruan Tinggi untuk mencapai target inklusi keuangan 90% di 2023,” ujarnya.

Sekretariat DNKI terus meningkatkan kerjasama secara intensif dengan Perguruan Tinggi dan Pelaku UMKM untuk peningkatan inklusi keuangan berupa Edukasi/Sosialisasi sehingga mereka dapat berpartisipasi pada program seperti Simpel iB, Laku Pandai, serta Pembiayaan UMKM.

Dalam hal pengembangan UMKM, pada tahun 2022 Pemerintah mengalokasikan Kredit Usaha Rakyat dan KUR Syariah dengan plafond sebesar Rp 373,17 triliun. Pembiayaan KUR Syariah yang salah satunya disalurkan oleh Pegadaian Syariah kepada wirausaha baru bertujuan membantu pengusaha pemula untuk mengembangkan usahanya pada tahap awal hingga dapat “naik kelas” seiring berkembangnya usaha.

Sebagai implementasi dari Kegiatan Keuangan Syariah Goes to Campus, juga dilaksanakan acara simbolis berupa Penyaluran KUR Mikro dan Tabungan Emas oleh Pegadaian Syariah kepada Pelaku UMKM di Provinsi Jawa Timur serta penandatanganan MoU antara Pegadaian Syariah dengan UMKM Binaan Universitas Airalngga.

Turut hadir pada kegiatan tersebut Kepala Kantor Regional IV OJK Jawa Timur, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Direktur Pemasaran PT Pegadaian (Persero), dan Civitas Akademika Universitas Airlangga Surabaya. ril/end