Keterangan foto rri.co.id

SURABAYA | duta.co – Akhirnya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi melantik pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Surabaya periode 2021-2025. Acara berlangsung  di Balai Kota Surabaya, Senin (25/4) kemarin. Dengan pelantikan ini, Eri ingin mengembalikan marwah Surabaya sebagai Kota Santri.

Tetapi, rumor yang beredar, LPTQ ini meninggalkan personel yang tergabung dalam Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) Surabaya. “Ya heran saja, sepertinya LPTQ sudah tidak butuh tenaga penyuluh lagi. Padahal, embrio LPTQ itu justru dari para Penyuluh Agama Islam yang tergabung dalam FKPAI,” tegas sumber duta.co, Selasa (26/4/22).

Seperti tersiar kabar, Eri dalam pelantikan tersebut mengatakan, bahwa, sebenarnya LPTQ pernah dilantik pada tahun 2010, dan tilawatil Qur’an ini berhubungan dengan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ).

Namun, beberapa tahun terakhir ini LPTQ ini tidak aktif, sehingga ketika ada MTQ, Surabaya hanya mengirimkan apa adanya. “Dengan adanya pelantikan pengurus LPTQ ini, saya berharap teman-teman pengurus bisa menyiapkan, siapa saja qori’ yang diberangkatkan ke MTQ, sehingga lebih siap. Surabaya ini pernah menjadi juara umum, maka targetnya hari ini adalah bagaimana Surabaya bisa mengembalikan lagi sebagai juara umum,” tegasnya sebagaimana kabar mili.id.

Menurutnya, agenda terdekat yang harus tergarap oleh pengurus LPTQ adalah kompetisi dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) pada bulan Mei 2022.

Sebab, di HJKS itu Wali Kota Eri mengaku ingin menggelar lomba MTQ Piala Wali Kota Surabaya. Rencananya, sebelum Piala Wali Kota Surabaya itu, akan ada kompetisi di tingkat kelurahan, dan yang menang naik ke tingkat kecamatan, lalu ke tingkat kota.

Nantinya, qori’ yang juara atau yang terbaik akan berkumpul untuk mendapatkan pembinaan dalam rangka mempersiapkan MTQ tahun 2023. “Bahkan, nanti yang menang di tingkat kota juga bisa tampil di Istighosah Akbar yang insyallah akan saya gelar menyambut Hari Jadi Kota Surabaya,” katanya.

Tetap Komitmen

Meski begitu, Eri juga menegaskan bahwa bukan hanya juara umum MTQ saja yang ia kejar. Lebih daripada itu, ia ingin dengan adanya LPTQ, maka tilawatil Qur’an di Kota Surabaya bisa semakin menggema.

Bahkan, ia juga ingin menunjukkan bahwa sebenarnya Surabaya adalah kota santri. Di kota inilah NU berdiri dan di kota ini pula resolusi jihad menggema, sehingga bisa melawan para penjajah kala itu.

“Kota Surabaya ini adalah Kota Pahlawan dan Kota Santri. Itulah tujuan akhir kita menggerakkan ahlussunnah wal jamaah, karena saya ingin betul membangun Kota Surabaya ini dengan ahlussunnah wal jamaah, dengan toleransi yang sangat tinggi, dan dengan semua golongan agama. Jadi, saya ingin mengembalikan marwahnya Surabaya sebagai Kota Santri, salah satunya dengan menjalankan ahlussunnah wal jamaah,” tegasnya seperti warta mili.id.

Dr Moh Mukhrojin, SH SPdi, MSi (kiri) dan KH Toha Abrori Bojonegoro yang terkenal dengan akun Santri Senior. (FT/IST)

Sementara, Sekretaris FKPAI, Dr Mukhrojin menjelaskan, bahwa, tidak adanya kader-kader FKPAI dalam pengurus LPTQ Surabaya periode 2021-2025, bukan menjadi domainnya. “Kami, para penyuluh Agama Islam di Surabaya tetap akan berkomitmen untuk menghidupkan Tilawatil Qur’an,” tegasnya kepada duta.co.  (zi)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry