Dekan FK Unusa (kanan) saat melantik 11 dokter baru Unusa, Rabu (12/10/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa), Dr dr Handayani, MKes kembali melantik dokter, Rabu (12/10/2022).  Ada 11 dokter yang dilantik dan diambil sumpahnya.

Dengan pelantikan dan pengambilan sumpah ini, kini Unusa telah meluluskan sebanyak 101 dokter yang kini sudah mengabdi di masyarakat.

Dekan dr Handayani dalam sambutannya meminta para lulusan dokter ini  bisa menjadi bagian dari tenaga-tenaga kesehatan yang handal. Lulusan FK Unusa kata dr Handayani, harus memiliki tanggung jawab untuk bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama pada komunitas pondok pesantren di seluruh pelosok negeri.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

“Saya ingin berpesan tetaplah mengingat momen hari ini saat saudara mengucapkan sumpah dokter dengan penuh khidmad, sumpah yang hanya diucapkan satu kali seumur hidup. Semoga saudara semua dapat melaksanakan sumpah yang diucapkan hari ini, menjadi dokter yang profesional dan rahmataN Lil Alamin, mengharumkan nama FK Unusa dimanapun saudara berada,” kata dr Handyani di hadapan lulusan.

Ketua Program Studi Profesi Dokter, dr Nur Azizah mengatakan seluruh lulusan FK Unusayang jumlahnya 101 dokter bisa lulus dengan predikat sangat bagus.

Sebanyak 80 persen lulusan FK Unusa bisa lulus saat pertama kali mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) mencapai di atas angka 80 persen.

UKMPPD menjadi tolok ukur keberhasilan dan mutu pembelajaran di fakultas kedokteran dan menentukan penilaian akreditasi. “Dari angkatan 2014 dan 2015 atau angkatan pertama dan kedua FK Unusa lulus first-taker sebesar  96%,” katanya.

Salah satu lulusan yang memperoleh nilai tertinggi dalam UKMPPD batch Agustus 2022, dr. Olivia Indira Sofyan mengaku senang bisa lulus UKMPPD first taker. Olivia mengaku semua karena dukungan suami serta anak semata wayangnya sehingga dia memiliki motivasi untuk lolos UKMPPD tanpa harus mengulang.

Olivia mengaku sebelum menjalani UKMPPD dirinya sempat jauh dari anaknya yang bernama Xavena Magna Linarto yang saat ini berusia 2,5 tahun. Kurang lebih dua minggu dirinya memilih untuk fokus dalam mempersiapkan UKMPPD tersebut. “Saat itu keluarga saya yang pasti mendukung dan menemani putri saya, jadi fokus saya untuk belajar,” terang wanita berusia 24 tahun ini.

Meskipun berjauhan, Olivia mengaku jika selama mempersiapkan uji kompetensi profesi itu dirinya beberapa kali kesulitan belajar. “Kalau sudah stres dan susah belajarnya saya memilih lari dari kamar untuk nemui anak dan memeluk dia dan ajak main sebentar lalu kembali lagi belajar. Saat kumpul sama anak itu seperti ada energi tambahan baru ke saya, jadi semakin semangat,” ucapnnya.

Istri dari dr Nova Yundiarto ini mengingat perjuangannya saat hamil serta harus menjalani pendidikan profesi dokter. Dimana dirinya harus menjalani coas di rumah sakit di Lawang dengan kondisi kehamilan yang sudah cukup besar.

“Paling berat karena setiap hari saya harus Surabaya ke Lawang setiap hari, tetapi dapat dukungan suami itu membuat saya berusaha untuk bisa kuat menjalani pendidikan saya ini,” terangnya.

Memperoleh nilai tertinggi UKMPPD, Olivia ingin melanjutkan internship serta menjadi ibu yang baik untuk putri kecilnya. “Yang pasti dijalani dulu internship dan belum kepikiran mau melanjutkan ambil spesialis apa tidak, dan ingin menemani putri saya dulu,” terangnya. ril/hms

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry