Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso (tengah) saat memberikan keterangan terkait naiknya FK Unair ke peringkat 401- 450 dunia.DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Fakultas Kedokteran Unair naik peringkat dari lembaga pemeringkatan dunia Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR). Fakultas Kedokteran ini berada di posisi 401 – 450. Sebelumnya FK Unair berada di rangking 501 – 550 QS WUR.

Prestasi ini diraih atas beberapa indikator penilaian yakni reputasi akademik, reputasi pemberi kerja dan dampak penelitian terutama penelitian yang dilakukan dosen yang bisa masuk ke jurnal-jurnal internasional.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG (K) mengatakan capaian ini berkat kerjasama dan kerja keras semua pihak. “Tidak mungkin bisa dicapai tanpa adanya kerjasama berbagai pihak. Kami berterima kasih atas hal itu,” ujar Prof Bus, panggilan akrab Prof Budi Santoso.

Apa yang sudah diraih ini, kata Prof Bus, juga akan menjadi tantangan ke depannya. Karena meraih rangking ini minimal harus dipertahankan tidak boleh menurun. Karena dengan raihan ini, FK Unair yang semula menempati posisi 4 untuk FK seluruh Indonesia, kini berada di rangking 2 setelah Universitas Indonesia.

“Bagaimana strategi ke depannya ini yang menjadi tantangan kita untuk bisa terus meningkat lagi,” katanya.

Karenanya, ke depan kata Prof Bus, panggilan akrab Prof Budi, FK Unair harus memiliki spesifikasi. Dalam hal ini, FK Unair akan memiliki keungggulan dalam bidang entrepreneurship.

“Bagi kami, entrepreneurship menjadi sebuah jawaban dari berbagai kondisi yang saat ini terjadi. Semua sudah berubah, termasuk dalam proses pendidikan karena teknologi digital yang sangat canggih,” ungkapnya.

Kurikulum entrepreneurship yang diterapkan di FK Unair, kata Prof Bus, bukan menjadikan profesi dokter sebagai lahan bisnis. “Jangan dikonotasikan sebagai hal itu saja. Melainkan menjadikan jiwa entrepreneurship sebagai sebuah langkah untuk berinovasi, menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif. Itu sebagai sebuah peluang,” jelasnya.

Karena ke depan, seorang dokter juga dituntut untuk inovatif dan bisa menciptakan hal-hal baru dari permasalahan yang timbul. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry