Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Perwakilan BI Jatim Budi Hanoto saat meninjau gerai Fesyar. (FT/wiwik)

SURABAYA | duta.co – Beduk ‘pembukaan’ Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2021 resmi ditabuh, Senin (27/9/2021) di Atrium Plasa Tunjungan 3 Surabaya.

Pembukaan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto dan banyak undangan lainnya.

Fesyar Regional Jawa 2021 ini bertajuk ‘Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi untuk Pemulihan Ekonomi’. Targetnya mampu mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Kepala Perwakilan BI Jatim, Budi Hanoto mengatakan Fesyar Regional Jawa 2021 untuk menuju International Shari Economic Festival (ISEF) 2021 pada Oktober mendatang.

Di ajang Fesyar ini ada banyak kegiatan, baik secara offline maupun online. Mulai dari syariah forum, syariah fair hingga business coaching.  “Jawa Timur ini punya potensi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Indikatornya banyak, salah satunya pondok pesantren ada 6 ribu di Jatim ini,” kata Budi.

Gubernur Khofifah mengapresiasi gelaran Fesyar dari 27 September hingga 2 Oktober 2021 itu. Gelaran acara ini bisa menjadi pendongkrak perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terutama di Jawa Timur.

Khofifah menjelaskan bahwa dari segi pasar, Indonesia adalah pasar halal terbesar di dunia. Pada 2030 mendatang, penduduk muslim Indonesia akan menyumbang 26 persen dari total penduduk muslim dunia.

“Ini adalah peluang pasar, dan sangat besar,” ungkapnya.

Khofifah mengatakan negara-negara yang selama ini bukan mayoritas muslim justru memiliki visi dan misi untuk menggaet pasar muslim dunia.

Sebagai contoh negara Tiongkok. Tiongkok selama ini memiliki visi sebagai pemasok fesyen muslim terbesar di Timur Tengah. Begitu juga dengan Australia sebagai pemasok daging halal terbesar ke Timur Tengah.

Malaysia juga bertekat untuk menjadi pusat ekonomi halal dunia. Thailand juga demikian, ingin mewujudkan sebagai dapur halal dunia. Begitupun dengan Korea yang bertekat untuk mewujudkan destinasi wisata halal.

“Artinya apa, kita ini memiliki potensi untuk itu semua. Kita memiliki pondok pesantren yang luar biasa.  Kita  dorong pondok pesantren, bukan hanya bisa  menyiapkan produk-produk unggulan yang luar biasa, tapi juga bisa menjadi penguat bagaimana visi dan misi menciptakan destinasi wisata halal. Karena kita punya banyak pantai, gunung dan situs-situs bersejarah yang bisa dijual,” jelas Khofifah.

Masih menurut Khofifah, dengan gelaran Fesyar atas inisiasi Bank Indonesia dan banyak pihak ini, harus bisa mendorong tumbuhnya ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur dan Indonesia.

BI pun bertekat mewujudkan apa yang menjadi target Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar Jawa Timur bisa menjadi inkubator perekonomian dan keuangan syariah.

Sementara Budi Hanoto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, menegaskan, selama ini posisi Indonesia memang hanya sebagai konsumen dan itu harus seimbang dengan posisi sebagai produsen.

“Harus ada roadmap yang jelas. Sejauh mana memberikan kontribusi ke perekonomian Jatim dan sebagainya. Kita akan data potensi produknya, wilayahnya,  infrastruktur pembiayaannya hingga membuat business plannya. Dan kita akan buat pilot project-nya,” tutur Budi Hanoto.

Gelaran Fesyar Regional Jawa 2021 akan berlangsung hingga 2 Oktober 2021 dengan serangkaian kegiatan menarik, kita bisa saksikan secara langsung di Atrium Plasa Tunjungan 3 dan TP 1 juga bisa juga secara virtual. End (bersambung)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry