Sugeng Praptoyo, praktisi akuntan publik dan Ketua Pengurus IAPI periode 2017-2021 saat berbicara dalam Seminar Nasional Profesi Akuntan Publik, Tantangan dan Peluang, Kamis (27/10/2022). DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya  (UWKS) membekali mahasiswa program studi Akuntansi dengan sertifikasi profesi  saat masih menempuh kuliah.

Ini dilakukan agar mahasiswa bisa menghadapi tantangan di era digital sehingga mampu menjadi akuntan publik yang handal dan terpercaya.

Itu juga dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa agar siap bekerja dengan ilmu yang telah didapat serta pengakuan sertifikasi profesi yang dapat menunjang keprofesionalan seorang akuntan publik.

Sugeng Praptoyo, praktisi Akuntan Publik dan Ketua Pengurus Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) periode 2017-2021 mengatakan tantangan yang harus dihadapi akuntan publik adalah memahami standar akuntansi, standar audit, informasi teknologi (IT) dan aspek legal atau hukum.

“Seiring dengan berkembangnya digitalisasi, efek positif dan negatif juga mengikuti perkembangan akuntan publik sehingga perlu ditekankan ke mahasiswa untuk terus belajar hal-hal yang positif untuk pengembangan diri dan tidak menyalahgunakan kesempatan yang muncul yang bisa menyeret ke hal hal yang negatif,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Profesi Akuntan Publik, Tantangan dan Peluangnya, Kamis (27/10/2022).

Dalam hal ini, Sugeng juga menyampaikan perlunya universitas untuk mengikuti perkembangan di bidang akuntansi, salah satunya adalah akuntansi forensik yang erat kaitannya dengan akuntansi dan hukum.

Sementara itu Retty Setiawan, Direktur Eksekutif Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam kesempatan yang sama mengatakan pentingnya sertifikasi profesi bagi para akuntan. Salah satunya adalah ACPA (Associate Ceritified Public Accountant). Sertifikat ini penting dimiliki saat masih menjadi mahasiswa.

“Bagi mahasiswa program studi akuntansi penting untuk mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan seorang akuntan publik di era digital,” tuturnya.

Karena seiring berkembangnya zaman dan teknologi saat ini, akuntan publik dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan dengan mempelajari IT yang terkait dalam dunia akuntan publik dan tidak hanya belajar teori saja dari buku.

Retty menekankan pentingnya peranan seorang akuntan (akuntan publik) di dalam suatu perusahaan yang merupakan ‘backbone’ yang menyangga kestabilan suatu bisnis perusahaan.

Profesi akuntan tidak akan hilang atau mati di era digital, malah sebaliknya profesi ini akan terus dibutuhkan karena peranan akuntan dalam membuat suatu keputusan dan yang mengoperasikan software atau aplikasi yang terkait dengan akuntansi. “Digital atau IT malah melengkapi dan membuka peluang yang lebih luas pada akuntansi,” ujarnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry