MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) beserta Badan Eksekutif Mahasiswanya (BEM) menyelenggarakan Leadership dan Management Series II. Menghadirkan mantan Duta Besar Al-Jazair yang juga selaku Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat dan MUI Kerjasama Internasional. Dengan mengangkat tema “Kepemimpinan dalam Perspektif Gender”.
Nur Diana SE MSi, dekan FEB Unisma dalam opening speech mengatakan, leadership merupakan salah satu visi dan misi fakultasnya. Maka kegiatan Latihan Kepimpinan dan Manajemen Kemahasiswaan (LKMM) merupakan kegiatan wajib, untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam manajerial kepemimpinan. Hal ini sebagai penguat agar menjadi mahasiswa yang kompeten, unggul, berdaya saing dalam mendukung Indonesia Maju.
Lebih Lanjut Diana menjelaskan kepemimpinan dapat berasal dari faktor bawaan atau bakat, faktor sosial dan faktor ekologis. Namun tiap individu memiliki bakat menjadi pemimpin dan faktor lingkungan yang mempengaruhi bakat ini sehingga dapat disalurkan dengan baik.
Serta akan lebih baik lagi jika seorang pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan dan faktor bakat juga lingkungan. Seperti pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Untuk itulah LKMM digelar untuk menciptakan para pemimpin di FEB Unisma.
“Menjadi pemimpin tidaklah mudah, banyak hambatan yang harus dilalui, dan mahasiswa kelak akan menjadi generasi pemimpin di masa depan. Maka dari itu harus menanamkan jiwa Leadership dari sekarang sehingga bisa menghadapi masa mendatang yang penuh ketidakpastian dengan berbagai isu yang melingkupinya,” ungkap Diana.
Diakui oleh Dekan yang dikenal inovatif ini, organizing committee yaitu BEM FEB Unisma yang sangat peka dalam mengulas berbagai isu kepemimpinan. Dimana panitia sengaja mengangkat materi Leadershi & Management Series 2 tentang Kepemimpinan dan Perspektif Gender di era Digital.
Hal ini sangat penting dipahami oleh peserta LKMM, agar tanggap terhadap isu gender dalam kepemimpinan dan diharapkan bisa menumbuhkan jiwa pemimpin yang berkesetaraan dan berkeadilan gender.
Narasumber LKMM seri dua ini, Dra Hj Safira Machrusah MA menyampaikan fenomena fakta diskriminasi gender hampir terjadi di seluruh dunia. Termasuk dihampir semua sektor, faktanya telah terjadi ketidakadilan dan diskriminasi terhadap kaum perempuan, sehingga hal ini mengakibatkan kaum hawa di kondisi subordinat dan terpinggirkan atas kaum lelaki.
“Perspektif gender merupakan sikap pandang yang mampu membuat kebijakan bersifat adil terhadap jenis kelamin. Gender harus digunakan untuk merujuk pada konstruksi sosial dan budaya tentang maskulinitas dan feminitas, bukan pada keadaan menjadi laki-laki atau perempuan,” tandas mantan Dubes Al-Jazair ini. (dah)
