MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) guna meningkatkan literasi keuangan digital, kembali menjalin kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri. Dalam kesempatan ini Fakultas ini MoU dengan PT ALAMI Group di bidang teknologi dan inovasi keuangan digital (Fintech). Dilanjut dengan Hybrid Webinar bertema The Promise of Fintech : Financial Inclusion.

Dekan FEB Unisma Nur Diana SE MSi, saat membuka acara menekankan pentingnya literasi keuangan digital untuk meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat. Mengingat masih banyak masyarakat yang belum menggunakan atau familiar dengan layanan jasa keuangan. Selain itu, kedatangan para praktisi dalam webinar ini diharapkan mampu mendekatkan konten pembelajaran yang ada di Fakultas ini dengan kebutuhan yang ada di dunia industri.

“Ini sebagai kontribusi FEB Unisma dalam membantu pemerintah memulihkan perekonomian pasca pandemi,” ungkap Diana.

Narasumber dalam webinar ini Nilam Yunida, selaku Kepala Bagian Pengawasan IKNB, Pasar Modal dan Edukasi & Perlindungan Konsumes OJK Malang memberikan materinya. Ia menjelaskan tentang pengertian Fintech dan juga ciri-ciri yang legal dan telah mendapatkan ijin. Menurutnya ada tiga isu utama dalam industry fintech, yaitu kebocoran data dan pembatasan akses data, pemalsuan data dan keberadaan Fintech Illegal.

“Akses data nasabah yang dibolehkan oleh OJK hanya sebatas pada Camera, Microphone dan Location), selain itu jika meminta akses lain maka bisa dikategorikan dalam fintech illegal,” terang Nilam

Terkait inkluisi keuangan, Nilam menjelaskan bahwa adanya Fintech selama pandemi secara cepat dapat membantu akses pendanaan bagi UMKM yang terdampak pandemi.

Direktur ALAMI Institute, Wachid Asad Muslimin dalam Webinar ini menguraikan bahwa salah satu dampak pengadopsian teknologi dalam industri keuangan adalah munculnya Financial Technology. Peluang dalam pengelolaan Finctech sangat besar karena bisa menjangkau lebih luas dan efisien daripada perbankan. Selain itu, teknologi mendorong terjadinya disrupsi lembaga perbankan.

“Sedangkan isu keuangan syariah masih minim diketahui, karena literasi keuangan syariah yang masih rendah. Jumlah masyarakat muslim Indonesia yang besar tidak menjadi jaminan bahwa lembaga keuangan syariah dapat tumbuh dengan signifikan,” ujar Wachid.

PT ALAMI Institute selaku salah satu Financial Technologi syariah berkomitmen dalam penyiapan SDM unggul melalui kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi. Hal ini dalam rangka menyiapkan SDM unggul di bidang keuangan syariah yang adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.

Dalam kesempatan ini, PT ALAMI juga membuka peluang magang bagi mahasiswa FEB Unisma yang ingin mendalami industri keuangan digital. Program magang ini berbasis Real Project langsung yang bisa dikerjakan oleh mahasiswa yang meliputi ALAMI Peer to Peer, Hijra Bank, ALAMI Institute dan ARQAM Accelator.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry