NARA SUMBER : Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE MSi (tengah) berfoto bersama dengan narasumber dan dosen. (duta.co/dedik ahmad)

MALANG | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisma menggelar Workshop mengenai peranan Ziswaf dalam mendukung perekonomian umat era 4.0. Digagas oleh Himaprodi Perbankan Syariah bekerjasama dengan LAZIS Sabilillah.

Persoalan Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf (Ziswaf) dalam tataran implementasinya terkait persoalan manajemen dan sains (teknologi) menjadi penting dibahas dalamworkshop ini guna memaksimalkan potensi Ziswaf dalam mendukung perekonomian umat.Demikian Harun AlRasyid PhD selaku moderator mengawali sesi Workshop.

Dekan FEB Universitas Islam Malang (Unisma) Nur Diana SE MSi dalam mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya Workshop ini dapat memberikan value Added bagi kompetensi mahasiswa Perbankan Syariah. Ia berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menggali pengetahuan langsung dari pengalaman para praktisi Ziswaf.

“Era 4.0 telah menggeser pekerjaan operasional yang bersifat manual dengan pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan dan pengembangan Ziswaf. Banyak lembaga LAZIS yang arah layanan lebih cepat, mudah, dan murah dengan melalui penggunaan teknologi mobile, pemanfaatan aplikasi Ziwaf,” ungkap Nur Diana, di ruang pertemuan B7 Gedung Usman Bin Affan Unisma, Rabu (10/12/2019 ).

Secara pribadi Dekan FEB ini berharap dalam workshop ini dapat dijabarkan tentang implementasi detil-detil tentang pengelolaan Ziswaf dari praktisi.Sehingga apa yang diperoleh mahasiswa dalam tataran teoritis sejalan dengan tataran praktik.

Selaku narasumber dalam kegiatanworkshop ini menghadirkan Sulaiman (Wakil Ketua Bagian Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Baznas Kota Malang dan Manajer Lazis Sabilillah) dan K.H Muhammad Adhim PhD (Direktur Lazis Sabilillah).

Sulaiman dalam keaempatan tersebut menekankan topik terkait manajemen Ziswaf. Khususnya berdasarkan pengalaman yang dilakukan oleh Baznas Kota Malang. Baznas Kota Malang berhasil mengumpulkan dana ZIS sebesar sekitar Rp. 35 Milyar hanya dari ASN. Belum lagi dana ZIS yang terhimpun dari masyarakat kota Malang di luar ASN.

Keberhasilan ini bisa dicapai antara lain, lanjutnya, berkat adanya kepercayaan masyarakat kepada ‘amil (pengelola). Kepercayaan pada ‘amil menurut beliau harus senantiasa dibangun. Hal itu antara lain dapat dilakukan dengan mengenalkan eksistensi Baznas kepada masyarakat.

Kepercayaan kepada ‘amil, terang Sulaiman juga dilakukan lewat program-program yang bermanfaat. Di antaranya adalah program terkait kecerdasan yang berupa beasiswa, dari tingkat SD hingga Perguruan Tinggi.Di bidang kepedulian, lanjut Sulaiman memiliki program terkait bantuan bencana, program bedah rumah dan lain- lain. Sementara di bidang ekonomi, memiliki program seperti santunan bagi pedagang kecil kota Malang.

Terkait pengelolaan dan pengembangan ZISWA berbasis teknologi saat ini mulai digencarkan guna memberikan layanan yg lebih cepat, murah dan nyaman.

“Biasanya kalau mau bayar zakat, masyarakat datang ke amil zakat di sekretariat Ziswaf atau masjid. Sekarang, mereka cukup log in ke laman tertentu yang terpercaya,” terangnya.

 Sekarang muzakki ingin lebih cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam menunaikan Ziswaf nya. Dan perkembangan IT mendukung hal itu.Ziswaf juga bisa dilayani melalui layanan whatsapp jemput zakat, transfer, dll.  (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry