MALANG – Usai sukses melakukan pengabdian masyarakat dengan Program Desa Nabung Saham. Kali ini Kelompok Studi Pasar Modal Galeri Investasi (KSPM BEI FEB UNISMA) menjalankan program unik. Yakni, pengelolaan Bank sampah untuk modal investasi di Pasar Modal.

Dijelaskan oleh Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE MSi program pengabdian masyarakat dengan inovasi pengelolaan Bank sampah untuk modal investasi di Pasar Modal. Program ini digerakkan oleh tim mahasiswa bersama dengan para dosen didukung PT BEI Jatim dan PT Indopremiere Sekuritas. Bersama mereka telah menjalankan Program Hibah PHP2D Kemendikbud Dikti.

“Program pengelolaan bank sampah untuk modal investasi di Pasar Modal ini diharapkan dapat mengajarkan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat desa, terutama dalam hal investasi,” ungkap Diana.

Program pemberdayaan masyakarat ini mengambil tempat di desa Lang Lang Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Digelar lima bulan sejak Agustus lalu hingga Desember 2021.

Sebelumnya, sampah menjadi persoalan utama di desa ini, dimana kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan sampah masih rendah. Serta belum terwadahi pengelolahan dengan baik, disamping pendapatan masyakat desa juga masih minim.

Atas dasar tersebut, maka mahasiswa FEB UNISMA tergugah untuk memberdayakan masyarakat melalui Pengelolaan Bank Sampah yang kemudian digunakan sebagai modal investasi di Pasar Modal.

Diana berharap program yang dijalankan ini dapat dirasakan betul oleh masyarakat desa, dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga desa. Ia menilai, kerjasama ini sangat baik, karena melibatkan berbagai komponen bangsa. Seperti dari industri, FEB UNISMA, pemerintah desa , dan yang paling penting dari masyarakatnya sendiri.

Fachry Rahmatullah Aditama selaku Ketua Tim menyatakan bahwa program pemberdayaan ini meliputi berbagai aktifitas. Diantaranya memberikan literasi tentang penting dan manfaat pengelolaan bank sampah, membentuk Bank Sampah di desa. Serta memilah sampah hingga bisa langsung dijual ke pengepul dan membentuk rekening hasil penjualan dalam bentuk tabungan.

Termasuk juga diberikan pelatihan pemanfaatan sampah untuk didaur ulang menjadi produk unggulan yang bernilai ekonomi. Juga pelatihan digital marketing untuk mempromosikan hasil produk daur ulang sampah serta pelatihan strategi investasi di pasar modal kepada masyarakt desa Lang Lang.

“Kami juga memberikan pelatihan strategi investasi di pasar modal, juga pelatihan penggunaan aplikasi IPOT yang terpasang di HP android untuk melakukan investasi,“ tuturnya.

Kepala Desa Lang Lang pun sangat bersyukur dengan program pemberdayaan ini. Dimana masyarakatnya mendapatkan ilmu baru dalam pengelolaan bank sampah dengan memanfaatkan teknologi. Ia berharap kerjasama ini terus berlanjut sehingga warga mendapatkan bimbingan dalam mengelola bank sampah, sehingga bank sampah bisa lebih maju dan berkembang.