FATAYAT : Peserta saat protes kepada pimpinan sidang atas hasil keputusan dibacakan (istimewa/duta.co)

KEDIRI|duta.co – Konfercab Fatayat NU XXIII berlangsung di lokasi Yayasan Pendidikan Ar Rahmah Desa Purwo Tengah Kecamatan Papar digelar Minggu kemarin dikabarkan berakhir ricuh. Penyebabnya adalah, hasil voting tidak sesuai dengan keputusan sidang dipimpin dari Fatayat Wilayah Jawa Timur.

Pelaksanaan pemilihan pengurus baru di tubuh Fatayat NU bagai bernuansa politik. Bahkan, dari sejumlah sumber yang hadir sebagai peserta menyampaikan. Seakan ada kepentingan dari sejumlah oknum pengurus PKB, ingin menguasai organisasi di bawah naungan NU.

“Tahapan tata tertib telah kami lalui, kemudian dilakukan penjaringan bakal calon kemudian muncul dua calon sebagai ketua PC. Karena tidak ada kata sepakat, akhirnya dilakukan voting namun hasilnya tidak sesuai dengan perolehan suara,” jelas salah satu sumber duta.co yang hadir di lokasi.

Setelah tahapan penjaringan dan mengerucut calon, kemudian muncul dua nama, Ro’aitu Nafif Laha dan Dewi Mariya Ulfa. Awalnya saat pemunggutan suara berlangsung lancar dengan dipimpin pengurus wilayah. Setelah proses penghitungan, kemudian pimpian sidang menyatakan sidan diskors untuk Salat Maghrib.

“Kami mengira tinggal diumumkan saja, namun ternyata yang diumumkan sebagai Ketua PC malah namanya Mbak Dewi. Yang jelas-jelas kalah dari Mbak Nafif saat voting. Kami tahu, dia dekat dengan pengurus PKB dan jangan kemudian ini dijadikan alat untuk politik praktis karena akan Pilkada,” terang sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.

Atas kemelut ini, Niamah selaku Ketua Panitia Konfercab hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Didapat keterangan, bahwa pihak panitia tetap menjalankan keputusan yang dibacakan oleh pimpinan sidang dari wilayah. “Kenapa setelah voting baru dicari celah masalahnya. Ini negara demokrasi, dan itu salah satu tujuan kami bergabung di Fatayat NU,” imbuhnya.

Mendengar kabar kurang menyenangkan ini, Ketua PCNU Kabupaten Kediri, KH. Muhammad Ma’mun Djazuli menyatakan akan meminta semua pihak untuk membuat surat laporan tertulis.

“Saya memang hadir namun ketika ada masalah, malah belum tahu awalnya. Namun setelah mendapat laporan, langsung saya minta semua pihak membuat laporan kronologis secara tertulis,” terangnya. Saat disinggung terkait adanya kepentingan politik ingin menguasai Fatayat, Gus Ma’mun sapaan akrab Ketua PCNU menyampaikan, akan melihat hasil laporan tertulis yang dimintanya. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry