Faperta Unisma menggelar seminar mengenai Digitalisasi Pertanian di Era Industri 4.0 Menuju Kemandirian Pangan. (DUTA.CO/IST)

MALANG | duta.co – Fakultas Pertanian (Faperta) Unisma menggelar seminar mengenai Digitalisasi Pertanian di Era Industri 4.0 Menuju Kemandirian Pangan. Digelar berbarengan dengan Muswil IV Bempi yang mengagendakan perubahan SDM dalam pengelolahan pertanian.

Menurut Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma) Dr Ir Nurhidayati MP, yang memberi sambutan dan sekaligus membuka acara musyawarah wilayah (Muswil) Ikatan Badan Eksekutif Mahasiswa Pertanian (Ibempi) IV 2020. Bahwa perlu kebersamaan dalam bergerak dan memikirkan nasib pertanian saat ini. Terutama kebersamaan generasi muda seperti mahasiswa.

“Saya bangga dengan semangat anak-anak muda yang ingin bersama-sama bergerak dan memikirkan nasib pertanian saat ini. Terima kasih untuk panitia yang sudah bekerja keras melaksanakan persiapan acara ini,” ungkap Nurhidayati, Kamis (20/02/2020).

Unisma memang berkesempatan menjadi tuan rumah Muswil ke empat BEM Fakultas Pertanian dari seluruh perguruan tinggi di Jawa Timur. Usai rapat Musyawarah Wilayah disambung dengan acara seminar regional. Perlu diketahui pula, BEM Fakultas Pertanian Unisma menggelar acara ini bertujuan menyerap ilmu yang baru.

“Peserta Muswil harus kembali ke kampus masing-masing mendapatkan ilmu yang baru pula. Dengan motivasi, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni guna menuju kemandirian sektor pangan,” ujar Hidayati.

Niat baik dari Faperta Unisma sebagai tuan rumah sendiri salah satunya ialah untuk membangun Pertanian Indonesia lebih baik lagi. Pasalnya, Sumber Daya Alam yang melimpah di Indonesia bukan suatu hal yang harus selalu dibanggakan. Namun justru sebagai generasi bangsa harus sadar bahwa tanpa Sumber Daya Manusia (SDM) yang hebat  berkualitas SDA negara ini dihisab oleh negara lain. Maka dari itulah hanya anak muda generasi bangsa ini harus mau bergerak dan berubah.

Senada dengan pernyataan diatas, pemateri seminar Ir R Bagus Adhirasa MM, menyampaikan bahwa saat ini banyak mahasiswa lulusan Pertanian memilih profesi  melenceng dari jurusannya. Karena mereka menganggap bahwa menggeluti profesi  Pertanian kurang bergengsi.

“Padahal jika keadaan pertanian memburuk siapa yang akan susah kalau bukan masyarakatnya juga,” ungkap Bagus Adhirasa.

Narasumber lain dari seminar ini, Dr Ir Wahono MT, juga menegaskan, pemuda Indonesia harus sadar bahwa Pertanian Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ia juga menuturkan, ia memang tidak paham cara membuat pesawat tanpa awak ini, tetapi ia berusaha memahami ilmu pertanian dengan baik. Ia sepenuhnya memahami apa yang dibutuhkan tanaman dan cara menyelesaikan permasalahannya.

Wahono kemudian memberi wejangan, tidak usah khawatir dengan ilmu teknologi yang berusaha mengimbangi kemajuan teknologi pertanian. Semua bisa dipelajari. Ia mengakui banyak orang yang paham ilmu teknologi dengan baik tetapi untuk  berinovasi teknologi di dunia pertanian mereka kurang mendalami ilmu pertanian. Maka ia mengajak peserta dan mahasiswa Unisma untuk terus berinovasi untuk kemajuan Pertanian Indonesia. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry