MENARIK : Pantai Kakapa menyimpan potensi yang banyak diminati wisatawan dengan keasrian alam. (imam/duta.co)

SITUBONDO | duta.co – Kabupaten Situbondo sedang berbenah maksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki guna menarik sebanyak mungkin wisatawan dalam dan luar negeri. Sepertihalnya Kabupaten tetangga Banyuwangi, yang lebih dulu gencar promosi dan membenahi sector pariiwisatanya, Kabupaten Situbondo baru mulai dengan grand disain maksimalkan potensi Labuhan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran sebagai trigger dan senjata andalan.

Obyek wisata yang tersimpan di Labuhan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo ini, bukan hanya Pantai Sijile saja. Terdapat juga Pantai Bilik, Pantai Merak, Pantai Lempuyang, Pantai Kakapa, Pantai Balanan, Pantai Sirondo dan Pantai Batu Hitam.

Dstinasi Wisata alam dan pantai  di Labuhan Merak Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran ini, semua panoramanya masih alami dan belum disentuh tangan trampil. Untuk menuju kawasan wisata alam pantai di Labuan Merak ini, bisa ditempuh melalui jalur laut dan darat.

Pemkab Situbondo menaruh harapan besar, agar destinasi wisata yang berada di kawasan Taman Nasional Baluran ini mampu menambah pundi-pundi rupiah, dan menjadi salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang saat ini masih sangat minim, sekitar Rp276 miliar.

Sekda Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono dalam satu kesempatan kunjungan ke Labuhan Merak, berjanji akan mencarikan investor asing untuk membangun sejumlah fasilitas Merak-Baluran yang masih minim. Destinasi wisata Merak-Baluran perlu ditingkatkan infrastrukturnya, terutama akses jalan menuju kawasan wisata. Sehingga bisa menyedot pengunjung lebih banyak.

“Destinasi wisata nasional Labuhan Merak-Baluran itu, masih ada kekurangannya yaitu jalan menuju kawasan wisata masih perlu ditingkatkan,” ujar adhy Karyono, Minggu (6/11/2022).

Selain itu, masih perlu fasilitas pendukung lainnya seperti membuka sarana prasarana di antaranya penginapan yang berada dekat dengan kawasan wisata. Dengan begitu, akan membawa dampak positif dari berbagai sektor.

“Kalau fasilitasnya masih seperti saat ini, masih sangat kurang. Penginapan belum ada, infrastruktur penunjang lainnya masih sangat kurang. Tentu kita akan menggaet dunia usaha untuk berinvestasi di wilayah ini. Kami akan membantu investor asing masuk ke sini,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengaku akan membangun fasilitas penunjang wisata Merak-Baluran. Memang harus mendatangkan investor agar wisata bahari yang berada di kawasan konservasi itu bisa terkelola dengan baik.

“Insya-Allah sudah ada investor yang akan membangun penginapan di kawasan Merak-Baluran,” jelasnya.

Saat ini, Pemkab Situbondo sudah mulai membangun jalan menuju Labuhan Merak. Namun jalan tersebut masih sepanjang 7 kilometer, yaitu dari jalan utama di Desa Sumberwaru Kecamatan Banyuputih, menuju Labuhan Merak di Pantai Bilik.

“Jalannya masih sampai di Pantai Bilik. Pelan-pelan akan kita prioritaskan untuk akses jalan dan penerangan,” ucapnya.

Bupati menegaskan ada enam destinasi wisata pantai yang memanjang di Labuhan Merak, Taman Nasional Baluran. Yaitu Pantai Se Jille, Pantai Bilik, Pantai Si Rondo, Pantai Balanan, Pantai Kakapa dan Batu Hitam. Pantai ini punya keindahan laut yang luar biasa.

“Bagi yang suka snorkling, Pantai Bilik sangat cocok untuk dikunjungi, karena punya keindahan bawah laut yang memukau. Maklumlah, pantai ini berada di kawasan konservasi dengan akses yang cukup sulit untuk dijangkau. Sehingga lautnya terlindungi maksimal.”

Hermanto  salah satu warga Merak sangat mendukung program pemerintah di sektor pariwisata. Dirinya berencana membangun home stay dan wisata petik buah pepaya dan buah naga bagi pengunjung. Dirinya akan melibatkan pemuda Merak untuk bekerja di home stay dan tempat wisata petik buah miliknya.

“Saya dan warga Merak menyampaikan terima kasih kepada Pak Bupati. Saya yakin, dua hingga tiga tahun kedepan perekonomian warga Merak akan berubah, karena selama kendala utamanya adalah akses jalan,” jelasnya.

Masih “Perawan” Tidak Kalah dengan Bali

INDAH : Keindahan pantai Sijile tidak diragukan lagi, dengan bentangan pantai dan pasir putihnya (imam/duta.co)

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan kawasan perairan dan pesisir pantai di Merak – Baluran tak kalah indah dengan Bali. Dia berharap kekayaan alam ini mampu menjadi daya tarik wisata untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Keindahan alam laut di sini melebihi Bali,” tegas Karna.

Wisatawan yang berkunjung ke Bali, menurut dia, bisa mampir ke sejumlah pantai yang ada di Situbondo karena letaknya berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Di pesisir Kabupaten Situbondo terdapat pantai yang indah. Di antaranya Pantai Merak Baluran, Pantai Bama, Pantai Sijile, Pantai Pasir Putih, Pantai Lempuyang, Batu Hitam, dan pantai lain yang masih berada dalam kawasan Taman Nasional Baluran.

Bupati Karna Suswandi tidak main-main untuk mengembangkan dan membangun kawasan wisata Merak-Baluran. Sebab kawasan yang masuk dalam wilayah konservasi Taman Nasional Baluran itu memiliki wisata bahari yang begitu indah. dengan dibukanya kawasan wisata Merak-Baluran ini bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar dan pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Situbondo.

“Karena keindahan wisata bahari yang ada disana tidak perlu diragukan lagi. Bahkan ada pantai dimana kita bisa berjalan dari pulau satu ke pulau didepannya,” ucap Bupati

Bahkan, untuk mewujudkan itu, Bung Karna mengungkapkan, pihaknya talah mengalokasikan anggaran hingga Rp21 miliar.

“Itu kita gunakan untuk membangun jalan dari Dusun Sidomulyo hingga Dusun Merak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Karna menyampaikan, letak kawasan wisata Merak-Baluran sangatlah strategis. Karena berdekatan dengan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

“Sehingga kita harapkan wisatawan yang berkunjung ke Bali bisa mampir kesini (kawasan wisata Merak-Baluran -red). Bahkan jarak dari Bali ke Merak-Baluran hanya sekitar 100 kilometer saja,” tukasnya.

Lebih jauh, Bung Karna menjelaskan, kawasan wisata Merak-Baluran memilik 11 destinasi wisata. “Mulai dari Pantai Bilik, Sijile, Lempuyang, Sirondo, Kakapa, Balanan, Tebing Batu Hitam, Rumput Emas, Pantai Batu Hitam, Kajang, dan Bama,” bebernya.

Selain itu, Bung Karna menerangkan, kawasan wisata Merak-Baluran juga dekat dengan wisata religi. Yakni makam pahlawan nasional, KHR As’ad Syamsul Arifin. “Kita harapkan para peziarah bisa berkunjung ke kawasan wisata Mereka-Baluran. Ini adalah peluang untuk kita,” tuturnya.

Bung Karna optimis, dengan dibukanya kawasan wisata Merak-Baluran bisa meningkatkan PAD Pemkab Situbondo. “Kita tinggal menghitung saja. Satu wisatawan yang bermalam di hotel, berarti dia 10 persen harga hotel yang dia bayar itu otomatis masuk ke kas daerah. Semisal tarif hotelnya Rp500 per malam, berarti Rp50 ribu sudah masuk ke PAD kita,” tutupnya.

Hanya saja, menurut Karna, ada satu ganjalan untuk mengembangkan wisata pantai tersebut, yakni akses jalan yang belum memadai. “Sekitar 17 kilometer jalan di Kawasan Merak – Baluran belum diaspal,” katanya.

Jalan sepanjang itu melintasi Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, yang dihuni sekitar seribu penduduk dan memiliki delapan destinasi wisata.

Karna mengatakan pemerintah kabupaten telah membuat kesepakatan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai pembangunan jalan dan listrik ke Dusun Merak. “Jadi penduduk Dusun Merak merasa nyaman, begitu juga dengan wisatawan,” tuturnya.

Eco Tourism dan Community Based Tourism

Pesona Pantai Kakapa yang eksotis dan pas buat pecinta keindahan laut (imam/duta.co)

Rencana pengembangan Labuhan Merak sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Situbondo menarik Sosiolog dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Rachmad Kristiono Dwi Susilo, S.Sos, MA., Ph.D  dan Alaika Rahmatullah, Divisi Edukasi Pegiat lingkungan Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) Foundation.

  Menurut Rachmad Kristiono Dwi Susilo sosiolog yang juga pegiat lingkungan ini melihat apa yang dilakukan Pemkab Situbondo sah saja maksimalkan potensi wisata yang dimiliki untuk memacu PAD dan menggairahkan ekonomi masyarakat di wilayah Labuhan Merak dan sekitarnya.

“Konsep pengembangan wisata Labuhan Merak harus tetap berpegang pada  triple bottom line (Profit, people, planet are equal) harus sepadan tidak ada yang berat sebelah. Tidak mudah menerapkan tapi memang harus dilakukan bila ingin Labuhan Merak menjadi destinasi wisata yang berbasis eco tourism tanpa merusak lingkungan yang ada,” jelas Rachmad panggilan akrabnya.

Lebih lanjut Rachmad memberi usulan pengembangan Labuhan Merak  berbasis komunitas atau community based tourism.  Dengan basis komunitas menghindari komodifikasi atau industrialisasi ugal-ugalan eksploitasi destinasi wisata dan pengembangan infrastruktur tanpa mengindahkan kondisi lingkungan yang ada.

“ Dengan meiibatkan masyarakat dalam satu komunitas dalam pengembangan Labuhan Merak bisa minimalisir terjadinya eksploitasi yang tidak terkendali. Apalagi Labuhan Merak masih dalam satu kawasan konservasi Blauran sehingga butuh penegakan regulasi yang ketat. Jangan hanya tergiur masuknya investor dan mengejar keuntungan semata, lingkungan akan rusak dalam beberapa tahun saja,” jelas Rachmad.

Konsep pengembangan Labuhan Merak yang pas yakni  partnership, co-management, collaborative governance. Dengan tiga konsep  ini nantinya masyarakat sebagai motor utama pengembangan destinasi wisata Labuhan Merak. Karena basisnya wisata alam, harus tetap menonjolkan keaslian alam sebenarnya.

“Yang asli jangan dipaksa-paksakan dengan bentuk baru yang mengubah keasliannya. Juga konsep Tourism is commercialized hospitality, budaya adat istiadat masyarakat asli Labuhan Merak harus tetap dan bisa menjadi daya tarik. Meski sangat rentan budaya asli akan tergerus masuknya wisatawan dalam dan luar negeri.

Sementara itu Alaika Rahmatullah, Divisi Edukasi Pegiat lingkungan Ecoton Foundation menegaskan

pengembangan wisata di suatu daerah seperti Labuhan Merak boleh-boleh saja, dengan catatan tidak mengganggu kelangsungan biodiversitas di dalamnya ataupun tidak boleh merusak kondisi ekologis di dalamnya. Beberapa yang diprioritaskan oleh pengembang wisata pada umumnya yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, namun lupa untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.

“Jadi, aspek yang perlu diperhatikan dalam pembangunan atau pengembangan kawasan wisata Labuhan Merak yaitu pengelolaan sampah (termasuk fasilitasnya), pengambilan air tanah, identifikasi limbah domestik cair apakah tertampung IPAL. Pembangunan hotel dan resort harus benar menjaga kelestarian alam dan tidak over explorasi,” katanya.

Untuk itu jelas Alaika Rahmatullah  yang harusnya dilakukan pemerintah Kabupaten Situbondo dalam pengembangan pariwisata Labuhan Merak yaitu penyediaan layanan atau fasilitas pemilahan dan pengelolaan sampah, pembangunan IPAL regional untuk limbah domestik yang dihasilkan. Juga konservasi energi (memanfaatkan panel surya), membuat blok-blok khusus (untuk daerah tertentu yang dapat menganggu atau mengancam kelangsungan flora atau fauna harus steril dari segela bentuk aktivitas manusia).

“Yang harus diaspadai dampak buruknya ketika semakin banyak wisatawan berarti juga akan banyak menghasilkan sampah atau limbah. Bila tidak dikelola baik, menjadi bumerang karena akan merusak kawasan wisata tersebut,” jelas Alaika Rahmatullah.

Saran Alaika Rahmatullah untuk para investor yang akan masuk ke Labuhan Merak jangan dilakukan pengembangan wisata apabila masih belum mampu mengelola dan mengatasi dampak lingkungannya. Juga harus memperhatikan AMDAL yang dibuat, mengidentifikasi risiko dampak lingkungannya sehingga pengembangan wisata Labuhan Merak bisa berjalan sesuai rencana, PAD masuk, masyarakat di dalam dan sekitar berkembang maju karena imbas banyaknya wisatawan.

Eksotisme Pantai Sijile di Labuan Merak

pantai Sijile, salah satu pantai di kawasan Labuhan Merak yang akan dikembangkan pemkab sebagai destinasi wisata unggulan. (imam/duta.co)

Masih banyak orang yang belum mengetahui tentang Eksotis Pantai Sijile yang terletak di Labuan Merak Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Destinasi Wisata Pantai Sijile ini masih ‘perawan’ dan akses jalan yang tadi setapak sekarang sudah di bangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo bekerjasama dengan Pengelola Taman Nasional Baluran. Jalan menuju kawasan Pantai Sijile ini, sekarang sudah bisa dilalui dengan kendaraan roda empat.

Pantai Sijile merupakan semenanjung atau daratan yang menjorok ke laut. Dibagian lain, garis pantainya berlekuk hingga nyaris setengah lingkaran berbentuk teluk. Sehingga, terciptalah perpaduan yang elok dan eksotis antara semenanjung berpadu dengan teluk serta pegunungan.

Abdurrahman, wisatawan asal Surabaya mengatakan senang sekali bisa berkunjung ke distinasi wisata alam yang benar-benar masih alami. Bagi pecinta wisata alam dan pantai, jauh dari kebisingan wisatawan berjemur khususnya wisatawan manca Negara, pantai Sijile bisa jadi solusi dan surganya mereka.

“Nuansa Pantai Sijile ini memiliki tempat yang begitu menawan dan tenang serta bersih dari polusi udara. Pantai Sijile ini akan tampak khas ketika air laut surut, sebab akan tampak daratan berpasir putih yang berbentuk menyerupai lidah, atau Bahasa Madura disebut Sijile,” jelas Rohman.

Rohman menambahkan keindahan panorama Pantai Sijile juga ditunjang dengan terbentangnya kawasan Hutan Mangrove yang dihuni berbagai marga satwa liar. Selain itu, arus air laut di Pantai Sijile ini juga sangat tenang dan tidak terlalu dalam sehingga sangat cocok untuk berenang maupun wisata air lainnya.

“Dikawasan dasar Pantai Sijile juga terdapat terumbu karang yang masih utuh serta beragam ikan hias menjadikan panorama bawah laut pantai ini semakin menggoda untuk snokling dan masih banyak lagi keindahan-keindahan panorama yang tersimpam di Pantai Sijile ini.”

Objek wisata yang tersimpan di Labuan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo ini, bukan hanya Pantai Sijile saja. Akan tetapi, terdapat Pantai Bilik, Pantai Merak, Pantai Lempuyang, Pantai Kakapa, Pantai Balanan, Pantai Sirondo dan Pantai Batu Hitam.

Rohman menegaskan wisata alam pantai yang ada di Labuan Merak Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran ini, semua panoramanya masih alami dan belum disentuh oleh tangan-tangan trampil. Untuk menuju kawasan wisata alam pantai di Labuan Merak ini, bisa ditempuh melalui jalur laut dan darat.

“Bagi para pelancong yang akan menikmati indahnya Destinasi Wisata alam pantai pasir putih di Labuan Merak Taman Nasional Baluran ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat serta bisa menggunakan jasa ojek. Untuk melalui jalur laut, para pelancong bisa menggunakan jasa perahu,” ujarnya.

Meski nfrastruktur msih minim jelas Rohman dalam perjalanan darat, para pelancong akan disugihi dengan panorama Padang Savana. Sedangkan, dalam perjalanan laut, para pelancong bisa menikmati indah terumbu karang yang terbentang luas di hampir bibir pantai yang sayang kalau tidak dinikmati.

Pantai Kakapa ‘Surga’ Tersembunyi di Labuhan Merak 

Pantai Kakapa, salah satu “surga” tersembunyi di Labuhan Merak (imam/duta.co)

Obyek wisata yang masuk dalam satu kawasan Labuhan Merak yakni Pantai Kakapa. Keindahan panorama Pantai Kakapa dengan Tebing ini, masih belum diketahui oleh wistawan. Eksotis Pantai Kakapa di balik Tebing yang berlokasi di Labuhan Merak Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur ini, merupakan destinasi wisata pantai yang masih ‘perawan’ dan view Pantai Kakapa ini sangat indah.

Untuk menuju ke lokasi destinasi wisata Pantai Kakapa di Labuhan Merak Kawasan Taman Nasional Baluran Situbondo, para wisatawan masuk dari Karang Tekok, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda empat sampai di Dusun Merak. Dari Dusun Merak menuju ke Pantai Kakapa, wisatawan bisa menggunakan jasa ojek masyarakat setempat.

Pengalaman Antonius, wisatawan dari Malang yang mengunjungi Pantai Kakapa menegaskan kalau pantai Kakapa merupakan pantai yang masih belum tersentuh oleh tangan-tangan trampil alias masih ‘perawan’. Kehindahan panorama pantai Kakapa ini, bisa disaksikan dari atas tebing atau Bukit Kakapa. Keindahan Pantai ber-pasir putih ini juga bisa digunakan untuk Camping yang dipandu oleh petugas Resor Labuhan Merak Taman Nasional Baluran Situbondo.

“Nuansa Pantai Kakapa ini juga memiliki keindahan yang menawan dan tenang serta bersih dari polusi udara. Pantai Kakapa ini juga tepat untuk aktivitas menyelam menyaksikan keindahan terumbu karang dasar laut Pantai Kakapa. Keindahan panorama Pantai Kakapa juga ditunjang dengan terbentangnya kawasan Hutan Mangrove yang dihuni berbagai marga satwa liar,” katanya.

Selain itu, ombak laut di Pantai Kakapa ini juga sangat tenang dan tidak terlalu dalam sehingga sangat cocok untuk berenang maupun wisata air lainnya. Dikawasan dasar laut Pantai Kakapa ini juga terdapat terumbu karang yang masih utuh serta beragam ikan hias menjadikan  panorama bawah laut pantai ini semakin menggoda dan masih banyak lagi keindahan-keindahan panorama yang tersimpam di Pantai Kakapa ini.

Saran Antonius, bagi para pelancong yang akan menikmati indahnya destinasi wisata alam pantai pasir putih di Labuhan Merak Taman Nasional Baluran ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat serta bisa menggunakan jasa ojek. Untuk melalui jalur laut, para pelancong bisa menggunakan jasa perahu.

“Dalam perjalanan darat, para pelancong akan disuguhi dengan panorama Padang Savana. Sedangkan, dalam perjalanan laut, para pelancong bisa menikmati indah terumbu karang.”

Untuk sampai ke Pantai Kakapa, para wisatawan akan menyelusuri jalan setapak dan menaiki bukit berbatu menggunakan jasa ojek warga setempat. Walaupun jalan yang menuju ke Pantai Kakapa kurang baik dan penuh dengan tantangan, namun sangat mengasyikan.

Pengalaman penulis yang mengunjungi Pantai Kakapa wisatawan juga akan menemukan pemandangan-pemandangan yang indah saat menempuh perjalanan menuju Pantai Kakapa. Seperti bertemu dengan gerombolan Burung Merak dan Rusa serta monyet-monyet yang bergelantungan di pohon.

Setelah sampai di Pantai Kakapa, wisatawan akan disuguhkan dengan potensi alam Pantai Kakapa yang mempesona dan menakjubkan. Jika air laut pasang wisatawan bisa melihat keindahan panorama Pantai Kakapa dari atas Tebing dan jika air laut surut wisatawan bisa langsung ke tepi Pantai Kakapa yang berpasir putih.

Potensi pesona panorama alam Pantai Kakapa yang masih ‘perawan’ ini masih perlu dijamah dengan tangan-tangan trampil. Sehingga, pesona panorama Pantai Kakapa akan mengeluarkan pamornya. Keindahan panorama Pantai Kakapa ini juga bisa dinikmati ketika Matahari Terbenam dan Matahari Terbit.

Meski masih dalam proses pengembangan, sebagain besar pantai yang masuk dalam kawasan Labuhan  Merak sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan. Walapun destinasi Pantai Kakapa ini belum dikenal banyak orang, namun setiap harinya kunjungan wisata ke Pantai Kakapa dan sekitar cukup banyak.

Untuk mamasuki destinasi wisata pantai di Labuhan Merak kawasan konservasi Taman Nasional Baluran Situbondo ini, wisatawan harus mampir di Pos Watu Tumpuk, Pos Labuhan Merak dan Pos Kakapa. Berdasarkan data pengunjung yang tercatat di Pos Watu Tumpuk, hampir setiap hari puluhan wisatawan yang masuk atau berkunjung ke destinasi wisata pantai yang berada di Labuhan Merak kawasan konservasi Taman Nasional Baluran Situbondo. Imam ghozali