SURABAYA | duta.co – Kodam V/Brawijaya menggelar evaluasi pelaksanaan vaksin Covid-19 di wilayah Jawa Timur yang digelar  di lapangan upacara Jenderal A Yani Makodam V/Brawijaya, Senin (21/9/2021).
Evaluasi kali ini dipimpin Pangdam V/Brawijaya selaku tuan rumah dan dihadiri Kapolda Jatim, PJU Kodam, PJU Polda, Kadinkes Jatim, PJU Pemerintah Jatim, dan Kepala Devisi Regional BPJS Kesehatan Jatim.
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto mengingatkan, di tengah situasi pandemi yang masih berlangsung, dituntut harus menyiapkan diri. Apalagi dimasa peralihan saat ini Indonesia telah membuktikan penurunan prosentase yang cukup pesat, dibuktikan khususnya di Jawa Timur tercatat sudah melaksanakan vaksinasi dengan pencapaian saat ini  40% untuk dosis 1 dan 21% untuk dosis 2 dan 74% untuk dosis 3.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan,” tegasnya.
Pangdam menjelaskan, posisi Jatim berada di urutan ke 2 serbuan vaksin se Jawa-Bali setelah Jawa Barat. Hal ini dapat dijadikan sebuah motivasi untuk dapat melakukan serbuan vaksin lebih maksimal kedepannya untuk mengejar ketercapaian vaksinasi di tiap-tiap daerah. Karena prosentase ketercapaian tingkat daerah ini akan dijadikan tolak ukur pelevelan.
“Saat ini kita sedang mengejar aglomerasi di kabupaten Malang, mengingat aglomerasi ini juga dapat menjadi factor pelevelan untuk menentukan batasan-batasan terkait meningkatkan atau memulai pembukaan sentra ekonomi dan kegiatan masyarakat antara lain mendaftarkan leveling-leveling,” jelasnya.
Yang menjadi catatan saat ini adalah daerah Bangkalan yang masih rendah perlu mendapat perhatian ekstra, sedangkan daerah kabupaten Malang saat ini telah mencapai 25 ribu dari 51 ribu target vaksinasi per hari yang diharapkan terus meningkat dan mencapai target yang diberikan Kementerian Kesehatan.
Pangdam juga menegaskan perlu adanya solusi terkait tingkat vaksinasi pada minggu yang seringkali dibawah 200 ribu untuk lebih konsisten pada target harian vaksinasi agar tidak turun level dibanding daerah lainnya.
“Keterbatasan vaksin tidak lagi menjadi alasan terhambatnya peningkatan vaksinasi, sehingga diharapkan berfokus pada pencapaian target vaksinasi terutama pada daerah dengan tingkat ketercapaian rendah karena stok vaksin akan terus diberikan sesuai kebutuhan wilayah,” jlentrehnya.
Pangdam berharap sisa stok dapat dihabiskan dalam waktu 10-20 hari. Tidak hanya daerah dengan ketercapaian rendah tapi juga pada daerah-daerah yang memiliki tingkat ketercapaian tinggi untuk terus melaksanakan kiat-kiat yang dapat mempercepat proses vaksinasi.
“Untuk mencapai target atau bahkan meningkatkan target yang diberikan demi mencapai fokus utama vaksinasi Jawa-Bali sebesar 70%,” tandasnya. rum
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry