Rektor UHW Perbanas, Prof Yudi Sutarso (kiri) bersama Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Pendidik, Prof Dian Agustia saat memberikan keterangan pada media terkait Konferensi Regional Akuntansi (KRA) IX di UHW Perbanas, Selasa (12/7/2022). DUTA/ist

IAI Akuntan Pendidik Bahas untuk Redesain Kurikulum

SURABAYA | duta.co – Era disrubsi membuat banyak profesi akan banyak mengalami tantangan. Termasuk juga profesi akuntan.

Profesi ini nantinya bukan sekedar menyajikan laporan keuangan semata. Namun harus lebih berkembang dengan menyajikan informasi yang lebih lengkap dari sebuah perusahaan.

Hal itulah yang menjadi salah satu topik bahasan dalam Konferensi Regional Akuntan (KRA) IX 2022 yang digelar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Universitas Hayam Wuruk (UHW) Perbanas, Selasa (12/7/2022) dan Rabu (13/7/2022).

Ketua Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Pendidik, Prof Dian Agustia mengatakan profesi akuntan tidak akan hilang. Namun memang akan menghadapi banyak tantangan.

“Akuntansi itu produknya informasi. Nantinya akuntan bukan sekadar menyajikan laporan keuangan debet kredit karena nantinya itu akan digantikan mesin. Namun harus menyajikan hal-hal yang lebih komprehensif yang sesuai dengan zamannya,” ujar Prof Dian.

Dulu, kata Prof Dina, akuntan hanya menyajikan laporan keuangan, informasi kinerja perusahaan. Namun sekarang dituntut untuk lebih dari itu. “Harus sustainable reporting dan integrated reporting,” tandasnya.

Karenanya, dalam forum ini, para pakar khususnya Akuntan Pendidik akan berupaya untuk membahas tentang tantangan itu, sehingga bisa menghasilkan pemikiran yang bisa memberikan kontribusi terhadap redesain kurikulum ilmu akuntansi.

“Kita akan bahas semuanya. Tidak hanya bagi mahasiswa tapi juga bagi dosen. Karena untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) handal di bidang akuntansi, juga harus dibarengi dengan mutu dan kualitas pendidiknya,” tukasnya.

Di ajang ini, didukung 42 perguruan tinggi di Jawa Timur sebagai co-host. Diharapkan KRA ke IX ini dijadikan wadah para praktisi dan akademisi untuk berdiskusi yang berkaitan dengan kajian empiris maupun praktis di ranah bidang ilmu akuntansi dan keuangan.

Untuk itu dalam konferensi ini dan dihasilkan berbagai riset dan pengabdian masyarakat praktisi dan akundan pendidik yang diterbitkan dalam jurnal Sista 2 dan Sinta 3.

Tak hanya itu, para ketua program studi Akuntansi dari berbagai perguruan tinggi juga akan mengadakan forum untuk bekerjasama membahas kurikulum merdeka yang mungkin bisa diterapkan antar institusi.

“Nantinya inovasi yang dibuat pratisi ini juga bisa dikembangkan menjadi kurikulum yang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini,”pungkas Prof Dian.

Prof Basuki, Ketua IAI Wilayah Jatim menambahkan jika semua aspek terpengaruh dengan perkembangan teknologi yang pesat ini. Termasuk Akuntan yangs ebagian perannya mungkin akan digantikan dengan AI.

“Akuntan tidak akan hilang sepenuhnya, karena hal-hal seperti pengambilan keputusan atau judgement yang tidak bisa digantikan dengan mesin. Sehingga didalam ilmu akuntansi tidak hanya mengajarkan debit kredit secara manual. Tetapi harus ada redesign kurikulum akuntansi dan mahasiswa untuk disiapkan di era baru ini,” tegasnya.

Rektor UHW Perbanas, Yudi Sutarso menambahkan pihaknya mendukung penuh kegiatan ini. Karena nantinya diharapkan bisa mendukung program studi akuntansi itu sendiri. “Apalagi di UHW Perbanas, akuntansi menjadi prodi unggulan. Bahkan kita punya dosen lebih dari seratus untuk prodi ini. Kami berharap, nantinya akan hadir sumbangsih demi kemajuan prodi ini,” tandasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry