ANTRI KOMPLAIN: Ratusan pelanggan PDAM Kota Madiun, terpaksa harus mendatangi dan antri di customer servis. Akibat tagihan rekening PDAM bulan ini (Juli) alami lonjakan tajam bisa mencapai 5-10 kali lipat. (Foto: Agoes Basoeki)

MADIUN duta.co — Ratusan pelanggan PDAM Kota Madiun mengeluhkan kenaikan tajam tagihan rekening bulan Juli, tidak tanggung-tanggung kenaikan bisa mencapai 5-10 kali lipat dibanding bulan sebelumnya (Juni).

Akibatnya, ratusan pelanggan PDAM Kota Madiun mendatangi customer servis, Senin (13/7/2020).

Sejumlah pelanggan ditemui duta.co merasa kaget bukan main, saat akan membayar tagihan alami lonjakan signifikan. “Saya tinggal di rumah dinas seorang diri, tagihan rekening PDAM per bulan Rp 30.000- Rp 35.000. Saya kaget saat membayar tagihan bulan ini diharuskan membayar Rp 310 ribu atau naik 10 kali lipat,” ujar Dedi.

Begitu juga dialami Ny Asti warga Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun mengatakan biasa harus membayar tagihan rekening PDAM kurang dari Rp 40.000. “Tagihan bulan ini (Juli) diharuskan membayar Rp 290.000 lebih, saya jelas keberatan. Lihat saja solusi dan alasan PDAM menaikan tagihan bikin kaget ini,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ny Sundari warga Kecamatan Taman menyatakan pemakaian tertinggi sebelum ada Covid-19 saat perbaikan rumah mencapai Rp 61.000. “Berikutnya, pembayaran normal kembali menjadi tertinggi Rp 41.000 (Juni). Saya jelas kaget saat akan bayar tagihan disampaikan Rp 271.000,” tandasnya.

Saat ditemui Bagian Customer Servis berdalih ada sejumlah kemungkinan jaringan sekitar ada bocor, jika ada kasus ini hanya diberikan solusi pengurangan 20%. Jika tidak ada kerusakan atau kebocoran, berdalih selama 3 bulan terakhir tidak ada petugas pencatat meter.

“Jadi penghitungan kali ini merupakan akumulasi hitungan selama beberapa bulan tanpa ada petugas pencatat meter. Jika masih keberatan dengan penjelasan ini, kami catat dan tunggu saja dalam 2-3 hari kedepan. Untuk sementara, tagihan bulan ini, jangan dibayar dulu,” ujar Endro Bagian Pelanggan PDAM Kota Madiun.

Mendengar hal itu, sejumlah pelanggan PDAM menegaskan siap menunggu hasil komplain. “Jika hasil komplain tidak sesuai, saya akan datangi lagi, kenaikan sangat tidak wajar. Jangan bodohi pelanggan dengan dalih tidak ada petugas pencatat meter,” ujar Didik warga Kecamatan Manguharjo. (ags)