SURABAYA I duta.co – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda sejumlah daerah di Jawa Timur berdampak buruk terhadap ekonomi peternak. Pasalnya, kondisi itu membuat masyarakat khawatir mengkonsumsi daging sapi.

Akibatnya berdampak pada anjloknya penjualan hewan ternak, termasuk di Jawa Timur. Fakta itu membuat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Muhammad Fawait prihatin. Terlebih menjelang Idul Adha.

Sebagai bentuk dukungan kepada peternak, Fraksi Gerindra mengkampanyekan makan daging aman dan sehat. “Makanya kami mengajak masyarakat supaya tidak takut makan daging,” ucap pria yang kerap disapa Gus Fawait itu, Kamis (16/6).

Menurut Gus Fawait, daging sapi di Jatim masih aman untuk dikonsumsi. Apalagi bila benar cara pengolahannya.

“Pokoknya selama masaknya benar. Direbus dulu selama 30 menit sebelum digoreng. Selain itu jangan konsumsi bagian jeroannya,” terang Gus Fawait.

Tidak hanya itu, Gus Fawait juga mendorong Pemprov Jatim memberikan subsidi kepada para peternak yang memiliki anak usia wajib belajar.

“Misalnya diberikan bantuan sesuai kebutuhan. Baik biaya sekolah, seragam, buku atau yang lainnya,” ujar Bendahara GP Ansor Jatim tersebut.

Selain itu, menurut Gus Fawait Pemprov Jatim juga bisa memfasilitasi para peternak mencari solusi konkret.

“Misalnya dengan pendampingan budidaya ikan air tawar selama 2 hingga 4 bulan,” terang Fawait.

Presiden Laskar Sholawat Nusantara ini mengungkapkan dukungan dari pemprov tersebut bisa menjadi solusi atas permasalahan PMK di Jatim. Minimal dalam jangka pendek

“Karena ini dampaknya ke peternak dan keluarganya. Kasihan kalau dibiarkan terus seperti ini, harus ada langkah pendampingan,” tandasnya. (zi)