Pemdes dukung program ketahanan pangan nasional (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta co – Guna mendukung program ketahanan pangan nasional Pemerintah Kota maupun Kabupaten, berbagai kiat dilakukan hingga ke pemerintah desa. Sepeti halnya di Desa Rangkah Kidul Kecamatan Sidoarjo Kota, yang mendukung ketahanan pangan nasional dengan penggemukan sapi dan ribuan bibit ikan mujaer.

Perlu diketahui, ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

Ditemui di lokasi kandang sapi, Jumat (4/11/22), Kepala desa Rangkah kidul, Warlheiyono mengatakan, dengan adanya ketahanan pangan ini, pihaknya sudah membentuk Pokmas (Kelompok Masyarakat) yang terdiri dari tiga unit.

“Yaitu untuk petani tambak kita unggah lagi, penanaman bibit ikan mujaer yang sekaligus buat pemancingan, yang disitu nanti kurang lebih untuk tempat dan anggarannya sampai 60 juta. Rencananya kurang lebih sekitar 4000-5000 benih dan luas lahannya kurang lebih 2500m2. Saat ini sudah kita benahi dan pasang gedek (dinding bambu), karena nanti kalau air pasang tidak sampai rusak,” ujarnya.

“Yang ke dua untuk penggemukan sapi jenis Limosin dan Brahman. Ini kami secara pribadi, kami (saya) sudah melaksanakan penggemukan sapi di wilayah istri saya di Pasuruan, Alhamdulillah sudah berhasil,” ungkap Warlheiyono kepada duta.co.

Jenis sapinya sama dengan yang ada dengan jenis yang sama yakni Limosin dan Brahman dan lainnya di pasaran. Sapi yang dibeli dilakukan penggemukan, dengan estimasi usia sekitar 2 sampai 2,5 tahun. Nantinya, 8 bulan yang akan datang sudah gemuk ini, dan siap dijual ke pasaran menghadapi Idul Adha.

“Nanti penjualannya di sekitaran-sekitaran wilayah Sidoarjo, dan ini saya sudah berjalan. Sementara di Rangkah saya coba 3 sapi dulu, yang kemarin sudah saya beli dan kandangnya juga sudah saya buat, dengan anggaran kurang lebih sama sapinya juga sekitar hampir 90 juta,” tambahnya.

Ditanya untuk jenis makanan, Warherlyono mengatakan, untuk pakan sementara memanfaatkan rumput-rumput di wilayah. Selain alami, juga efisien pengeluaran.

“Dan perlu diketahui, dari kelompok saya ini bukan dibuat satu pekerjaan, tetapi pekerjaan sampingan untuk tambahan pemasukan ekonomi. Karena Alhamdulillah masyarakat saya sudah kerja semuanya, namun untuk sampingan ini kami buat satu kelompok untuk mengelolah sapi atau petani tambak mujaer,” jelasnya.

Yang ketiga, lanjutnya, akan ada pembibitan bebek. Bebek ini nantinya dari nilai uang dana desa, nilai uang dari 176 juta untuk tiga kegiatan ini. Pertama untuk bebek meri sekitar 500 sampai 1000 ekor, melihat nanti itu nilai keuangan 176 juta untuk ketahanan pangan. Dari Pokmas ini nanti kerja sama dari unit-unit orang yang bersangkutan.

Masih kata Warlheiyono, untuk sementara ini menjadi uji coba dulu. Harapannya meningkatkan perekonomian warga. “Masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan setelah dua tahun diterpa pandemi yang sangat berdampak pada sektor ekonomi,” pungkas Kepala Desa yang familier dengan media tersebut.

Senada, Yoyok Setiawan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), mengatakan, dengan adanya kelompok program ini, masyarakat desa Rangkah bisa terbantu dari sisi ekonomi yang menengah ke bawah, atau masyarakat yang tidak ada aktivitas.

“Disinikan mayoritas untuk kegiatan di wilayah industri diminta yang muda-muda. Jadi akhirnya yang tua-tua ini, usia yang sudah tidak diberikan peluang untuk kegiatan tersebut. Kemarin dua tahun didera pandemi Covid-19 itu semua ada efeknya. Cuma Alhamdulillah semua sudah boleh beraktivitas dan berangsur baik. Mudah-mudahan kedepannya juga bisa bermanfaat bagi masyarakat warga Rangkah khususnya,” pungkas Yoyok Setiawan. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry