Gandeng Kampung Oase Ondomohen sebagai mitra, IT Telkom Surabaya lakukan pendampingan pemasaran produk industri kreatif rumah tangga (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – Gandeng Kampung Oase Ondomohen sebagai mitra, IT Telkom Surabaya lakukan pendampingan pemasaran produk industri kreatif rumah tangga. Digawangi tiga dosen ITTelkom Surabaya Rizky Fenaldo Maulana, S.Kom., M.Kom. (Prodi Informatika) Riza Akhsani Setyo Prayoga, S.Kom., M.MT (prodi Bisnis Digital) Kharisma Monika Dian Pertiwi, S.Kom., M.Kom (prodi informatika) dan tiga mahasiswa Taufiqur Rahman (prodi Bisnis Digital),  Elma Saskia Mawardi (Prodi Informatika), Daniel Dabra Pasongli (Prodi Informatika), pengembangan kampung edukatif ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang diselenggarakan selama 6 bulan.

“Kami melihat Kampung Oase Ondomohen ini unggul dalam bidang ketahanan pangan serta wahana edukatif dimana mereka bisa memproduksi sayuran serta ternak secara mandiri sehingga bisa menjadi pemasukan bagi warga sekitar. Maka dari itu dengan memanfaatkan website diharapkan mampu mengenalkan kampung Ondomohen ini ke khalayak umum sehingga bisa mendatangkan banyak pengunjung dan bisa mewadahi produk mereka seperti sayuran maupun ternak mereka untuk dijual melalui website tersebut.” Ujar Rizky Fenalfo Maulana selaku ketua pelaksana kegiatan.

Kampung Oase Ondomohen yang terletak di Jalan Ondomohen Magersari V Surabaya memiliki banyak produk dari industri rumah tangga. Produk-produk nya antara lain sayuran organik, lele, nila, souvenir dan yang paling menjadi ciri khas adalah Wedang Pokak. Ditangan para dosen dan mahasiswa IT Telkom Surabaya, produk-produk tersebut didesain menjadi lebih menarik.

Adi Candra S.Si., M.Si sebagai pembina industri kreatif kampung ondomohen menyatakan bahwa banyak potensi-potensi yang perlu digali di masyarakat. Tujuan kami adalah untuk memberdayakan masyarakat dan memfasilitasi agar menghasilkan karya.

Rizky Fenaldo berharap jika kegiatannya dapat berkontribusi terhadap masyarakat, “Sebagai akademisi kami tidak hanya belajar di kampus, di dalam kelas. Tapi kami juga harus terjun langsung di tengah masyarakat agar mengetahui permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat. Dari permasalahan tersebut, kami coba mencari solusi bersama-sama.” Imm