SURABAYA | duta.co –  Video ‘Kebaikan Muhammadiyah’ dalam misi kemanusiaan RI untuk musibah gempa Turki, beredar luas. Tampak anak-anak Turki begitu riang, menikmati bersama mereka. Sampai Jumat (3/3/23) pagi, video pendek berdurasi 5:23 menit, itu terus beredar di grup WhatsAap.

“Saya sampai mbrebes  mili (tanpa disadari tetesan air mata jatuh ke pelupuk red.) melihat bagaimana teman-teman (tim medis) itu serving (melayani) kebutuhan umat. Dan semua orang di kampung-kampung sekitar itu, tahu, bahwa, hari ini merupakan hari terakhir serving, sehingga antrean panjang sekali di rumah sakit lapangan,” demikian Duta Besar RI untuk Turki, Dr Lalu Muhammad Iqbal terlihat duta.co, Jumat (3/3/23).

Menurut Lalu Muhammad, banyak rumah sakit (lapangan) yang bagus bantuan berbagai negara, tetapi tidak seramai RS Lapangan Muhammadiyah yang menjadi bagian dari Indonesia Emergency Medical Team (INA – EMT) Misi Kemanusiaan RI untuk Turki.

“(Karena) mereka tidak datang dengan hatinya. (Di sini) semua orang merasa nyaman, seperti rumah mereka sendiri,” tambahnya.

Sebagaimana kita baca, setelah berakhirnya penugasan 23 personil EMT Muhammadiyah menjadi bagian dari Indonesia Emergency Medical Team (INA – EMT) Misi Kemanusiaan RI untuk Turki, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghibahkan seluruh perlengkapan Rumah Sakit Lapangan senilai 2,5 miliar lebih kepada Kementrian Kesehatan Turki.

Proses hibah ini dilakukan dalam satu paket hibah Rumah Sakit Lapangan Indonesia pada hari senin (27/2/23) lalu oleh Duta Besar RI untuk Turki Dr Lalu Muhammad Iqbal kepada Arif Çetin dari Hubungan Internasional Kesehatan – Kementerian Kesehatan Türkiye.

Dari Muhammadiyah diwakili oleh Abdoel Malik dan dr Corona Rintawan SpEM disaksikan seluruh anggota EMT Muhammadiyah yang bertugas di Hataya – Turki.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui dr Agus Taufiqurrahman, SpS MKes memandang bahwa gempa bumi yang menelan korban meninggal sebanyak 43.556 jiwa, meruntuhkan lebih dari 6.000 apartemen dan 150.000 tempat komersial lainnya sangatlah memerlukan penanganan yang berkelanjutan.

Berakhirnya misi pelayanan Kesehatan oleh pemerintah RI bersama anggota EMT Muhammadiyah, tentu masih memerlukan penanganan lebih lanjut dengan sumberdaya yang sangat besar dan berupa perangkat yang aman menghadapi ancaman gempa susulan. Terlaporkan bahwa gempa susulan yang terus terjadi hingga tercatat 3.930 kali sejak gempa pertama terjadi pada 6 Februari 2023.

Lalu Muhammad Iqbal, pun menjelaskan soal rencana alih kelola rumah sakit lapangan tersebut. “Petugas dan dokter Ina-EMT memang mengakhiri misi medis kedaruratannya secara resmi pada tanggal 27 Februari 2023. Namun seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan kepada Kementerian Kesehatan Turki yang akan melanjutkan operasi dengan petugas dan dokter Turki sendiri hingga 3 bulan ke depan,” ujarnya.

Keputusan untuk menghibahkan perlengkapan yang cukup besar nilainya ini dilakukan setelah melakukan diskusi, kajian dan koordinasi dengan berbagai pihak baik komandan tim EMT, Dubes RI untuk Turki, Kementrian Kesehatan Turki maupun hasil konsultasi tim EMT Muhammadiyah dengan perwakilan warga penyintas gempa bumi turki.

“Ketulusan Muhammadiyah untuk hadir luar biasa” kata Lalu Muhammad Iqbal.

“Kita akan tinggalkan ini sebagai legacy kita kepada bangsa Turki yang, setiap kita membutuhkan selalu datang paling awal,” lanjut Dubes RI yang terus berkomunikasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah sejak awal persiapan bantuan kemanusiaan di Turki ini.

Komplek Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang dihibahkan terdiri dari 18 tenda pelayanan kesehatan yang 15 diantaranya dari EMT Muhammadiyah, ditambah tenda PMI, dan Kementerian Kesehatan.

Selain itu ada 11 tenda pendukung ukuran besar milik BNPB, Kementerian Kesehatan, Polri , TNI yang diantaranya ada 3 buah tenda dormitory dari EMT Muhammadiyah. Selain tenda, dihibahkan juga alat–alat kesehatan untuk pelayanan keehatan di masa darurat gempa bumi yang masih memerlukan waktu yang cukup lama.

Menurut Lalu Muhammad, awalnya, dirinya sempat telepon ke Ketua Umum PP Muhammadiyah (Prof Dr H Haedar Nashir, MSi) untuk meminta peralatan medis untuk rakyat Turki.

“Saya belum sempat meyakinkan beliau, bahwa, barang-barang itu sangat penting bagi warga Turki, beliau (Haedar Nashir) sudah mengatakan, bahwa, itu semua dibeli dari dana umat, supaya bermanfaat untuk umat. Kata beliau: Nanti saya menjelaskan di sini, bahwa, niat kita sudah kesampaikan. Ini sangat menyentuh bagi saya, tentu, ini tidak mudah,” tegas Lalu Muhammad.  (mky,net)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry