Tim dari SMKN 1 Geger Madiun yang dinobatkan sebagai The Best SIC Project 2020. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Dua Sekolah Menengah Kejuruan di Jawa Timur berjaya dalam ajang Samsung Innovation Campus (SIC) 2020.

Dua SMK itu adalah SMKN 1 Geger Madiun sebagai The Best SIC  Project 2020 dan SMK Al Huda Kediri sebagai juara favorit.

Mereka dinyatakan sebagai pemenang setelah melewati serangkaian penilaian yang sangat ketat. Bahkan di ajang final, kedua SMK itu mengalahkan dua SMA unggulan yakni Binus School Serpong Tangerang dan Binus School Simprug Jakarta.

Proyek kedua SMK ini memang sangat aplikatif. SMKN 1 Geger Madiun membuat proyek berjudul Smart Hydroponic Technology (SAHYT). Sedangkan  SMK Al Huda Kediri dengan proyek Sistem Pengairan Otomatis (Smart Irrigation System) Berbasis Arduino.

Proyek yang dibuat patut diacungi jempol karena masing-masing tim peserta mempersiapkan proyeknya berdasarkan materi yang diberikan lewat program SIC hanya dalam waktu satu bulan.

Tim SMKN 1 Geger yang terdiri dari Aditya Putra Akbar, Galuh Pertiwi, Arya Pramudika, Idelia Levina Tsany, Dwi Aryanto dan Rizky Eka Kurniawan di bawah bimbingan Huda Mustaqim dan Mochammad Rochim berhasil memukau dewan juri melalui penilaian yang dilakukan secara virtual, Senin (5/10/2020).

SAHYT yang mereka buat ini dilandasi karena mulai sempitnya lahan pertanian di zaman seperti sekarang ini, sehingga hidroponik menjadi alternatif untuk pertanian di masa depan.

Karenanya dengan proyek ini, tim ini ingin memberikan kemudahan kepada petani untuk mengelola pengairan, penutrisian, pengontrolan suhu yang mulanya dilakukan secara manual, kini bisa dilakukan secara otomatis dengan teknologi SAHYT itu.

Dan tim ini juga melengkapi proyek ini dengan panel listrik dari tenaga surya untuk mengantisipasi jika listrik padam. Karena listrik menjadi salah satu kekuatan suksesnya pertanian dengan media hidroponik ini. “Sehingga ketika listrik padam, kami masih bisa menggunakan energi solar cell,” ujar Idelia Levina Tsany.

Tim SMK Al Huda Kediri. DUTA/ist

Sementara itu untuk tim SMK Al Huda Kediri membuat proyek Sistem Pengairan Otomatis (Smart Irrigation System) Berbasis Arduino. Proyek yang menyabet juara favorit itu untuk memudahkan masyarakat dalam pengisian tandon untuk penyiraman tanaman secara lebih efektif dan efisien.

Selama ini masyarakat belum memanfaatkan sistem penyiraman tanaman secara otomatis tersebut, sehingga semuanya masih dilakukan secara manual. Hal ini bisa menghambat terciptanya ketahanan pangan terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Kedua tim ini sebelum dinyatakan menang, harus melewati dua tahap penilaian yaitu tahap laporan atau dokumentasi tertulis dan tahap presentasi. Mereka harus berhadapan dengan tiga juri yakni Direktur Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr Ahmad Saufi, Direktur R&D Manajemen Samsung R&D Indonesia, Risman Adnan dan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia, Muhammad Ramli Rahim.

Poin-poin yang menjadi penilaian adalah masalah teknis (10%), ide, kreativitas dan keaslian project (20%), pembuatan konstruksi project (15%), potensi pemanfaatan dan komersialisasi (15%), kemampuan presentasi (10%), demonstrasi (15%) dan tanya & jawab (15%).

Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Wikan Sakarinto mengatakan dibutuhkan keikutsertaan beragam pihak untuk bisa mempersiapkan lulusan SMA dan SMK menghadapi industri 4.0.

“Adopsi teknologi pada Revolusi Industri 4.0 merupakan tantangan tersendiri, salah satunya berimplikasi adanya disrupsi teknologi dalam berbagai lini. Lulusan SMA dan SMK harus dipersiapkan dan dibekali dengan materi pembelajaran yang tidak hanya dapat meningkatkan keterampilan dasar, tetapi juga berorientasi pada kebutuhan keterampilan di dunia kerja masa depan,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Manajemen R&D Samsung R&D Indonesia, Risman Adnan menegaskan tantangan era Industri 4.0 akan sulit untuk dihadapi para lulusan SMA dan SMK, tanpa dibekali pendidikan yang membentuk keahlian.

“Karena itu kami menaruh perhatian besar pada peningkatan kualitas pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan di era tersebut. SIC merupakan sebuah program global yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sekaligus kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi. Program ini merupakan program berkelanjutan, ke depannya Samsung menargetkan untuk bermitra dengan lebih banyak lagi sekolah di Indonesia,” tuturnya. end