Didik Prasetio  dan Bambang Pudjianto (duta.co/dok)

SIDOARJO  | duta.co – Tim Kordinasi Kerja Sama Daerah ( TKKSD) lemot menyebabkan PAD bocor milliaran rupiah diungkap Ketua Komisi B DPRD Sidoarjo, Bambang Pudjianto. Untuk itu, DPRD Sidoarjo  mendesak retribusi parkir di area seluruh Wilayah Sidoarjo segera dilelang. Pasalnya sampai s aat ini belum terlaksananya  lelang parkir di Sidoarjo.

“Kita mendesak dinas terkait segera melakukan lelang. Supaya tidak ada kerugian negara yang cukup besar,” ungkap Bambang Pudjianto.

Politisi Partai Gerindra ini menambahkan bahwa jika tidak dilakukan lelang dalam waktu dekat, maka akan berpotensi hilangnya sumber pemasukan yang bisa dijadikan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang akan habis dimakan oknum oknum mafia parkir.

Bambang menargetkan pendapatan retribusi parkir 2020 sebesar Rp 11 miliar. Namun jika, pengelonaan dilakukan dengan managemen yang cukup baik dan transparan akan tercapai diatas Rp 11 miliar.

Ia juga menyampaikan, pengelolaan parkir di Sidoarjo supaya dilaksanakan secara transparan. Karena dari sektor retribusi parkir ini sangat berpotensi menambah PAD Kabupaten.

“Meskipun nanti sudah diputuskan siapa yang akan mengelola lahan parkir. Kami akan kejar terus tarikan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,

Lebih lanjut Didik Prasetio Anggota komisi B mengungkapkan seharusnya mafia parkir di Sidoarjo diproses secara hukum, aparat jangan diam saja. Jangan sampai kesannya dibiarkan oleh aparat hukum.

“Dan saya mengharapkan dari (TKKSD) jangan kesan memperlambat lelang parkir. Karena ini menyangkut uang rakyat  dengan nilai miliaran rupiah. Jumlah yang fantastis sekali sehingga saya mengharapkan lelang parkir segera diselesaikan. Karena sampai sekarang uang parkir bocor tidak masuk PAD yang samgat disayangkan.”

Bentuk PD Urusi Pasar Tradisional dan Pengawasan Dishub agar PAD Tdak Bocor 

Wacanakan pendirian Perusahaan Daerah (PD) untuk mengelola pasar tradisional yang selama ini ditangani sendiri oleh Pemkab Sidoarjo.

Menurut Didik keberadaan PD tersebut akan membuat pengelolaan areal perdagangan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat itu akan lebih profesional ketimbang saat ini yang masih dalam kendali Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sidoarjo.

Didik mengatakan dengan pengelolaan yang profesional akan menjadikan penampilan pasar-pasar tradisional itu jauh lebih baik. Dengan begitu maka akan semakin menarik minat masyarakat untuk datang dan berbelanja disana sehingga membuat putaran roda ekonomi disana akan lebih cepat.

“Intinya pihak-pihak yang terlibat di pasar itu akan diuntungkan. Masyarakat bisa berbelanja dengan aman dan nyaman karena kondisi pasar yang bagus serta bersih yang otomatis akan meningkatkan kesejahteraan para pedagang,” ujar legislator Didik asal PDI Perjuangan itu.

Disisi lain, pengelolaan yang dilakukan oleh PD tersebut akan mendongkrak pendapatan daerah melalui sektor pajak dan retribusi.

“Tinggal dihitung saja, potensi minimalnya berapa lalu ditawarkan berapa pada pihak pengelola PD itu. Dengan begitu Pemkab tinggal terima bersih saja,” tambah anggota DPRD yang berangkat dari Dapil Sidoarjo 3 itu.

Menurutnya, pola pengelolaan aset daerah seperti itu juga bisa meminimalisir kebocoran pendapatan yang selama ini ia sinyalir masih terjadi di pos tersebut. “Ada banyak titik-titik kebocorannya. Saya tahu persis soal itu,” tandasnya.

Diantaranya dari nilai sewa los atau bedak pasar, tarikan retribusi yang dilakukan setiap hari dan sebagainya. Menurutnya penyimpangan-penyimpangan seperti itu masih banyak terjadi hingga saat ini dan terkesan lolos dari pengamatan publik.

Masalah-masalah seperti itulah yang menurutnya harus segera dibenahi oleh pemerintah, termasuk DPRD Sidoarjo untuk mengoptimalkan pendapatan daerah sekaligus memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat, dalam hal ini adalah pelaku usaha dan pembeli di pasar tradisional.

“Nanti akan coba saya bicarakan dulu dengan teman-teman anggota dan pimpinan Komisi B agar bisa dijadikan usulan DPRD pada Pemkab Sidoarjo. Menurut saya, pendirian PD Pasar ini sifatnya sudah sangat mendesak,” pungkas Didik Prasetio. (yud/adv)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry