Keterangan foto Youtube

SURABAYA | duta.co – Marah! Ekonom senior Indef, Didik Junaedi Rachbini tampak marah. Ia berkomentar keras terkait rencana tes massal Covid-19 bagi seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan keluarganya.

Kata Didik, dalam keadaan rakyat panik karena wabah Covid-19 saat ini, Aanggota DPR dan keluarganya mempertontonkan standar etika dan moral yang sangat rendah.

“Pimpinan, anggota DPR dan keluarganya akan mendapatkan keistimewaan tes corona. Keistimewaan tersebut dipertontonkan sedemikian rupa di depan publik tanpa melihat keadaan dengan mata hati yang jernih,” demikian kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/3/2020).

Tak hanya Didik. Mantan Menteri Pemuda Dan Olahraga Era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo juga protes. Ia menyatakan DPR dan keluarganya tak perlu menjalani rapid Test Covid-19 massal. Kalau mau dilakukan, usul Roy, rapid test Covid-19 digelar di daerah pemilihannya masing-masing.

Karyo dan Kampret

Tak kalah menarik kritik lucu Ki Dalang (Wayang) Karyo-Kampret yang diunggah di youtube, awal tahun ini (13 Januari 2020). Unggahan ini menarik ditonton. Mengundang gelak tawa. Dalam dialog itu, tergambar jelas betapa basib wong cilik tak pernah enak.

“Katanya negara ini kaya raya. Tapi mengapa saya jadi miskin begini. Padahal, kamu harus tahu Pret (Kampret), sebagai generasi muda kamu harus tahu, bahwa, undang-undang  kita sudah mengamanatkan, fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara. Tapi, mana buktinya? Berarti amanat UU itu tidak dijalankan,” kata Wayang Karyo dalam video berdurasi 2:10 menit yang diunggah @bimbim.

Kampret langsung maju. “Sebab kamu yang goblok! Melarat boleh, tetapi harus cerdas. Sudah melarat, goblok, hidup lagi. Kamu tidak tahu, bahwa, UU itu sudah sepenuhnya dilaksanakan oleh negara. Fakir miskin dan anak-anak telantar dipelihara oleh negara, agar tetap miskin dan telantar,” demikian Kampret mendapat sambutan tawa dari hadirin.

Karyo lalu menyoal tentang penurunan angka kemiskinan. “Kalau ngomong di mana-mana, dengar di TV-TV, baca di koran-koran, pembangunan sudah berhasil, angka kemiskinan sudah menurun. Menurun apanya? Saya tetap miskin, tetangga saya tetap miskin, jumlahnya semakin banyak, kok bisa dikatakan menurun?,” tanya Karyo.

“Oh ya! Kamu saja yang kurang cerdas. Kurang bisa menangkap isu itu sebenarnya seperti apa? Itu sudah betul yang diomongkan, bahwa, angka kemiskinan di Indonesia sudah menurun, menurun ke anak cucu,” jawab Kampret disambut tawa penonton. Inilah guyonan wayang kulit yang perlu didengar pemerintah. Masih mau tes massal (Covid-19) bagi anggota DPR dan keluarganya? (mky,rmol)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry