Penghargaan untuk dosen prodi Arsitektur Untag Surabaya. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus berupaya menjalankan visi untuk mewujudkan Rekayasa Arsitektur Kebangsaan. Salah satunya adalah mendampingi masyarakat di kawasan Putat Jaya untuk bertransformasi ke arah yang lebih baik.

Tak mengherankan bila upaya tersebut sukses meraih berbagai hibah seperti Global Future Cities Programme. Yang terbaru, tim Prodi Arsitektur Untag Surabaya yang diketuai Retno Hastijanti sukses meraih penghargaan Place Maker Awards ASEAN 2022 dengan tuan rumah Think City, Malaysia.

Dosen yang akrab disapa Hasti ini mengatakan Place Maker Awards ASEAN merupakan penghargaan bagi arsitek dan urban planner di tingkat Asia Tenggara. “Peserta mengajukan proyek penelitian yang ditangani untuk dinilai. Output-nya adalah branding baru bagi kota atau wilayah yang ditangani,” tuturnya.

Hasti menyebutkan bahwa dalam penghargaan tersebut, peserta mengumpulkan narasi terkait arsitek dan urban planning. “Selain narasi terkait branding baru yang diusulkan, tentu dilampirkan desain untuk arsitek dan urban planning,” sebutnnya.

Hasti menerangkan bahwa timnya mengusung tema ‘Surabaya Urban Transformation at Putat Jaya Surabaya’ pada penghargaan tersebut. “Narasi kami terkait transformasi red to green. Artinya Putat Jaya yang pernah menjadi titik merah karna lokalisasi ditransformasi menjadi livable community and housing dengen menggerakkan green economy,” terangnya.

Dalam sambungan telepon saat diwawancara, Hasti mengaku bahwa timnya telah menjalankan program Global Future Cities Programme di Kawasan Putat Jaya sejak tahun 2019. “Selama dua setengah tahun, sudah banyak output yang didapatkan, baik penelitian maupun pengabdian hingga program (Merdeka Belajar) Kampus Merdeka,” ungkapnya.

Dalam menjalankan transformasi tersebut, lanjut Hasti, timnya berkolaborasi dengan berbagai pihak. “Implementasinya tidak sendirian, tentu pentahlix dengan berbagai institusi. Sumber pendanaan dari FCDO UK (Foreign Commonwealth and Development Office United Kingdom) dan partner-nya UN-HABITAT (United Nations on Housing and Sustainable Urban Development) serta Mott Mac Donald sebagai implementing entity,” katanya.

Hasti menambahkan, timnya juga berupaya untuk menggandeng perusahaan swasta. “Kami menawarkan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk mengakselerasi transformasi di sana. Misalnya Forum Zakat yang setuju untuk mengadakan program Hafiz Quran Anak,” tambahnya.

Dosen yang menjabat Ketua Tim Cagar Budaya Kota Surabaya ini berharap, upaya transformasi Putat Jaya dapat berkelanjutan. “Tantangannya memang sulit mengubah mindset masyarakat, tapi kami berharap ini sustainable karena bisa menjadi local partner dan living laboratorium. Dengan demikian, apa yang diterapkan bisa terimplementasi dan pentahelix berjalan,” harapnya.

Dengan harapan tersebut, Hasti dan tim akan terus berkolaborasi untuk transformasi yang lebih baik. “Saat ini menjajaki kerjasama dengan (University of) Cambridge dan kami masuk final lima besar di the Pinapple Award, ini tingkat dunia. Semoga bisa menjadi juara utama,” tutupnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry