Dr dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG(K) saat menyerahkan buku kepada salah satu ustadzah di Pondok Putri Al Izzah, Kota Batu beberapa waktu lalu. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) membuat ‘buku kecil’ berisi panduan pubertas bagi remaja. Buku itu dibagikan pada santri dan santriwati yang ada di Pondok Pesantren Al Izzah, Kota Batu.

Dua dosen FK Unair yang menulis buku ini adalah Dr dr Eighty Mardiyan Kurniawati, SpOG (K) dan Dr dr Ernawati, SpOG(K) yang dibantu Nur Anisah Rahmawati, SKeb, Bd mahasiswa S2 Fakultas Kesehatan masyarakat dan Tiara Cahyani Safitri Safa Salsabilla mahasiswa dari

Dalam ‘buku kecil’ berisi 44 halaman itu, membahas seputar masalah yang dialami para remaja terutama saat pubertas, baik perempuan maupun laki-laki. “Buku kecil ini ditulis dari kegiatan pengabdian masyarakat yang sebelumnya kita gelas di Pondok Putri Al Izzah,” kata dr Eighty.

Diakui dr Eighty, masa pubertas dan kesehatan reproduksi itu penting diketahui para remaja yang ada di pondok. Mengapa? Karena santri dan santriwati yang berusia 12 hingga 18 tahun akan mengawali masa akil baligh di pondok.

“Tanpa ada orang tua yang mendampingi saat mereka menstruasi dan mimpi basah. Padahal pada usia tersebut, banyak hal baru yang akan dialami, baik tentang perubahan fisik maupun psikis,” ujar dokter ahli kandungan yang mantan jurnalis ini.

Selain itu, kata dr Eighty, banyak pertanyaan dan keluhan yang sulit terjawab karena jauhnya jarak dengan orang tua. Begitu pula, nara sumber medis yang berkompeten juga tidak mudah didapat saat santri dan santriwati ada di pondok.

“Saya pribadi, sering mendapatkan kegalauan para santri, terutama putri, saat mereka dibawa orang tua berobat. Keluhan terbanyak yakni seputar gangguan menstruasi dan keputihan. Beberapa juga menyebut ada masalah psikis tentang ketakutan atas keluhan putrinya,” jelasnya.

Karena itu, bersama tim kecilnya, dr Eighty membuat beberapa program yang mengangkat tema kesehatan reproduksi pada remaja. Semua tertulis lengkap dalam ‘buku kecil’ itu. Tidak hanya panduan secara medis, namun juga secara agama Islam.

“Ketika memasuki masa baligh baik bagi perempuan dan laki-laki akan ada konsekuensi-konsekuensinya. Itu yang coba kita edukasi pada mereka,” tukas ibu tiga putra ini.

Bahkan tim ini memberikan tips-tips bagaimana menjadi remaja yang sehat secara fisik dan psikis. Dengan edukasi pemenuhan gizi seimbang. “Buku besar sedang kita susun, sementara buku kecil ini untuk panduan singkat tapi lengkap,” tandasnya. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry