Direktur SDM PT PJB Karyawan Aji. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia terus dikembangkan oleh PT Pembangkit Jawa-Bali (PJB).

Komitmen itu terus dilakukan salah satunya mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk pemakaian sendiri di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Direktur Pengembangan dan Niaga PT PJB, Iwan Purwana mengatakan Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.000 lebih pulau. Kebanyakan listrik di kepulauan kecil tersebut menggunakan disel. Dengan dana komitmen dalam penggunaan EBT, maka PJB membangun pembangkit hybrid, salah satunya di Bawean Gresik.

Menurut Iwan, PJB telah membangun PLTS 400 kWp + Bess 1300 kWh sebagai dukungan untuk PLTMG 3×1 MW Bawean yang rencananya akan mulai beroperasi di November 2021.

“Saat ini kami juga telah merencanakan pengembangan PLTS Apung 2MWp + Bess 400 kWh di tepi pantai dekat PLTD. Karena kunci PLTS itu adalah perlu lahan luas. Makanya di pulau Jawa karena keterbatasan lahan, maka PLTS akan dibuat terapung atau di atap,” katanya.

Direktur SDM PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), Karyawan Aji mengatakan, pengembangan PLTS di Pulau Bawean itu juga untuk mendukung pencapaian target nasional sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Dia menegaskan, penerapan EBT di Indonesia sudah tidak bisa dihindarkan. Apalagi setelah adanya perjanjian internasional untuk mengurangi emisi karbon di Tanah Air.

“Ditargetkan pada 2025 mendatang pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia bisa mencapai 23 persen, dan potensi EBT di Indonesia menjadi magnet tersendiri bagi dunia internasional, karena cukup besar,” kata Aji.

Dia menjelaskan, secara umum program pengembangan EBT yang dilakukan PJB ada beberapa skema, masing-masing EBT Skema Kemitraan, EBT Kepulauan Tersebar, PLTS untuk Pemakaian Sendiri (PS), hingga elektrifikasi dengan EBT.

“PJB juga mempunyai skema PLT Hybrid, yakni tenaga campuran, terdiri dari diesel, tenaga surya, dan baterai,” ujarnya.

Dalam webinar itu, hadir pula Pakar Bioenergy Engineering dan Agricultural Engineering, Universitas Brawijaya, Bambang Susilo. Ia menyampaikan, potensi EBT di Indonesia cukup besar, karena memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.

Potensi SDA yang dimiliki Indonesia di antaranya aliran air, tanaga surya atau matahari, biomassa, bahan bakar nabati, biogas, suhu kedalaman laut, angin, ombak laut, dan panas bumi (geothermal).

“Indonesia akan menjadi negara imut-imut dan dibutuhkan karena potensinya besar. Seperti musim yang menghasilkan energi, yakni panas dan hujan. Karena itu, perlu kiranya didorong terus pengembangan EBT, sehingga mampu menjadikan Indonesia mandiri dengan sumber daya alamnya,” kata Bambang.

Dia mengatakan, secara umum energi baru adalah energi yang dihasilkan oleh teknologi baru, dan energi terbarukan adalah energi yang dalam waktu pendek bisa diperbarui. Kemudian dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik.

“Karena itu, perlu kiranya didorong terus pengembangan EBT, sehingga mampu menjadikan Indonesia mandiri dengan sumber daya alamnya,” pungkas Bambang. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry