Founder Lapis Kukus Pahlawan, Rizka Wahyu Romadhona, saat menjadi pembicara dalam workshop rangkaian acara Surabaya Smart City 2022 di Surabaya, Selasa (4/10/2022) lalu. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Lapis Kukus Pahlawan (LKP) berkomitmen untuk terus memberdayakan potensi serta menumbuhkan ekonomi masyarakat. Salah satu caranya  dengan merangkul usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Surabaya yang kini jumlahnya lebih dari 170.

Saat hadir di gelaran Surabaya Smart City 2022, Selasa (4/10/2022) lalu, LKP mendorong lebih banyak UMKM untuk bangkit bersama dalam memulihkan ekonomi nasional.

Founder Lapis Kukus Pahlawan Rizka Wahyu Romadhona mengatakan, sejak berdiri 2015 lalu, LKP mendorong seluruh mitranya untuk dapat berkontribusi dalam mendorong ekonomi nasional melalui dukungan yang diberikan kepada UMKM.

“Kami sadar bahwa untuk bisa tumbuh dan berkembang, kami tidak bisa sendirian, kami perlu menggandeng stakeholder di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ini sebagai salah satu wujud perhatian kami untuk bisa memberdayakan masyarakat Surabaya sehingga mereka dapat memiliki usaha sendiri,” kata Rizka, Jumat (7/10/2022).

Rizka juga mengajak lebih dari 150 RW (Rukun Warga) pada gelaran Surabaya Smart City 2022 untuk mendorong peningkatan ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan dengan fokus dan gigih saat memulai membangun usaha.

“Untuk menjadi Lapis Kukus Pahlawan yang dikenal saat ini, banyak hambatan dan tantangan yang saya dihadapi. Dari awalnya sulit mencari pegawai untuk memasarkan produk, saat ini Lapis Kukus Pahlawan sudah menyerap lebih dari 360 pekerja di Surabaya. Berawal dari booth yang kecil, hingga memiliki 6 toko sendiri dan 80 toko mitra yang tidak hanya memasarkan produk Lapis Kukus Pahlawan namun juga lebih dari 170 produk UMKM Surabaya,” ungkap Rizka.

Surabaya Smart City 2022 dihadirkan sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Surabaya yang turut membangun Surabaya baik dari segi lingkungan, ekonomi dan sistem yang terintegrasi sehingga menjadi Surabaya Smart City.

Dalam acara ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro juga mengimbau agar para peserta Surabaya Smart City 2022 bisa berinovasi pada peningkatan potensi ekonomi berbasis lingkungan.

“Kalau sudah ada bisa dibesarkan atau dikembangkan berbasis dengan lingkungan. Jangan berbisnis jika tidak memperhatikan lingkungan,” tegasnya.

Hal inipun yang juga dilakukan oleh LKP selama membangun usahanya di Surabaya. Sebagai komitmennya untuk terus menerapkan usaha yang ramah lingkungan serta prinsip dan standar pengelolaan bisnis secara berkelanjutan, salah satu upaya LKP untuk memperhatikan lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik.

“Sejak 2020 kami mulai mengganti tas belanja yang sebelumnya plastik, menjadi bahan kertas. Meskipun saat itu kita juga sudah menggunakan yang biodegradable, yang dapat terurai. Salah satu produk baru kami, Almond Tart, juga dikemas secara personal dan menggunakan bahan kertas.” tutup Rizka. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry