SIDOARJO | duta.co – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo menyelenggarakan pendampingan digital marketing bagi 1891 kelompok atau sekitar 13 ribu perempuan anggota kelompok, Senin, 14 November 2022.

Upaya ini untuk mendongkrak serta mendukung keberlanjutan usaha dari para penerima manfaat Program Kartu Usaha Perempuan Mandiri (Kurma) yang sudah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali berikan pada 23 September 2022 lalu.

Kegiatan integrasi digital  berlangsung di hall KPRI Delta Makmur Sidoarjo menggandeng purwantara.id, sebuah platform payment aggregator yang fokus untuk mendukung perkembangan UMKM melalui layanan pembayaran digital yang mudah kita gunakan.

Co-Founder & COO purwantara.id Ifa Hanifah menyampaikan, pendekatan dengan UMKM secara langsung akan dilaksanakan secara berkesinambungan.

“Tujuannya agar informasi mengenai layanan pembayaran digital dan aplikasi penjualan dan kasir dari purwantara ini tersampaikan dengan baik. Pelaku usaha dapat memiliki wawasan mengenai literasi keuangan digital, dan hari ini mendapat tanggapan yang luar biasa positif,” jelasnya.

Kurdya Indrawati, salah seorang peserta dan ketua Kelompok Bluru Gemilang berkesempatan membuat QRIS. Dia sangat senang karena pembuatannya hanya memakan waktu 5 menit. “Cukup melengkapi formulir dan bisa mereka gunakan untuk semua bank yang kita miliki dan transaksi semua jenis pembayaran,” ujarnya.

Peserta lain, Rahmi Aulia, juga menyampaikan bahwa Purwantara Kasir mudah pakainya karena bisa upload gambar produk sekaligus pencatatan. Menurutnya, selama ini salah satu kelemahan pelaku usaha adalah dalam pencatatan keuangan usaha.

Tembus Ekspor

Pendampingan digital marketing bertujuan agar terjadi peningkatan kapasitas produksi. Pasalnya, manfaat Program Kurma dapat mengimbangi peningkatan penjualan yang siginifikan.

Pendampingan ini terbagi dari beberapa metode. Pertama, pendampingan terpusat yang terdiri dari 45 kelas di kecamatan dan balai desa. Kedua, pendampingan bantuan berupa help desk di seluruh kecamatan. Ketiga, pendampingan online dengan WhatsApp Center yang mem-blasting materi pembelajaran dan tanya jawab. Keempat, integrasi digital para penerima manfaat dengan market place dan layanan pembayaran digital.

Seluruh kegiatan pendampingan digital marketing terlaksanakan secara offline dan online melalui kanal www.umkm.tips dan sosial medianya dengan metode hibrida.

“Semoga setelah ini para pelaku usaha bisa menembus pasar ekspor dengan bekal digital marketing yang sudah mereka dapatkan,” ungkap Ardi selaku pendamping UMKM yang menghandel kegiatan pendampingan digital marketing ini.(*)