BANTUAN : Dekan FK Unair Prof Dr dr Soetojo (kanan) menyerahkan baju untuk para dokter di RSU dr Soetomo yang diterima Direkturnya Dr dr Joni Wahyuhadi di ruang rapat direktur, Kamis (30/4/2020). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Rumah Sakit Umum (RSU) dr Soetomo menetapkan aturan tegas bagi para tenaga medisnya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, seluruh dokter yang bertugas tidak boleh melayani pasien tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Apalagi menangani pasien yang terlihat memiliki indikasi Covid-19.

Ini dilakukan untuk melindungi para tenaga medis yang bertugas terutama para dokter yang sedang menempuh program pendidikan dokter spesialis (PPDS).

“Dengan standar yang ketat, Alhamdulillah dokter di Soetomo ini terlindungi,” ujar Direktur RSU dr Soetomo, Dr dr Joni Wahyuhadi saat menerima Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU(K), Kamis (30/4/2020).

Joni mengatakan seluruh dokter di RSU dr Soetomo diwajibkan menggunakan APD lengkap. Terutama di ruang isolasi khusus. Selain itu di Unit Gawat Darurat (UGD)., para dokter juga harus mengenakan APD. Karena tidak semua pasien yang datang ke UGD itu jujur mengungkapkan penyakitnya.

“Di saat pandemi Covid-19 ini tidak ada kata emergency, pasien yang butuh pertolongan kalau dokter yang ada tidak memakai APD yang cukup, mereka dilarang untuk menolong. Kita perlakukan semua pasien yang datang itu terindikasi Covid-19, supaya tim medis terlindungi,” tuturnya.

Joni menambahkan ada beberapa pihak yang berkicau bahwa RSU dr Soetomo sebagai rumah sakit pendidikan, mengorbankan para PPDS yang berada si garda terdepan penanganan Covid-19 ini.

“Seratus persen saya memikirkan para dokter, PPDS, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Tolong jangan ada pikiran-pikiran negatif,” tandas Joni.

Karena itu Joni berterima kasih pada pihak-pihak yang sudah mau membantu memberikan APD bagi tenaga kesehatan di RSU dr Soetomo. Banyak masyarakat yang peduli dan membantu secara sukarela. Bahkan persediaan APD sudah sangat mencukupi.

Salah satu yang membantu ketersediaan APD itu adalah FK Unair. Setelah memberikan sumbangan hazmat washable, FK Unair kembali memberikan APD berupa 3.300 baju dokter yang biasa dipakai dokter jaga di UGD atau di ruang operasi. Juga 100 Hazmat dan face shield.

Dekan FK Unair, Prof Soetojo yang menyerahkan bantuan itu secara langsung didampingi Dekan 1, Prof Dr dr Budi Santoso, SpOG(K).

“FK Unair dan Soetomo ini bagaikan dua sisi mata uang. Kalau hanya ada satu sisi maka uang itu tidak ada artinya. Dokter yang ada di Soetomo adalah dokter FK Unair, PPDS yang bertugas di Soetomo itu mahasiswa FK Unair. Itulah mengapa FK Unair mencoba menyediakan APD yang  cukup buat Soetomo agar mahasiswa kami dan dokter-dokter bisa terlindungi,” jelasnya.

FK Unair tidak akan berhenti menyerahkan bantuan APD kepada rumah sakit yang menjadi mitranya. Selain RSU dr Soetomo, ada RS Unair. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry