GRESIK | duta.co – Tuntas sudah hajatan “East Java Heritage Expo Tahun 2022 : Citragama Wali” yang berlangsung di Gor Wahana Ekspresi Pusponegoro, Kabupaten Gresik. Hari ini, Ahad, 27 November 2022, pameran yang berlangsung sejak Jumat (25/11) itu, resmi ditutup.

Saifuddin SPd, petugas dari Museum Nahdlatul Ulama (NU) yang turut mengawal (stand) pameran itu, merasa bersyukur karena kegiatan berjalan lancar. Di sisi lain, dalam pameran ini, terlihat banyak anak muda yang tertarik mencermati sejarah perkembangan NU.

“Saya bersyukur, ternyata, banyak anak muda yang tertarik ‘menyelam lebih dalam’ tentang sejarah perkembangan NU,” jelasnya kepada duta.co, usai menerima cindera mata dari panitia penyelenggara, Minggu (27/11/22).

Menurut Mas Udin, panggilan akrabnya, memasuki era digital ini, sangat penting bagi generasi milenial agar tetap sambung dengan sejarah perjuangan para ulama. “Diam-diam, ternyata, banyak anak muda yang mencermati Keris (NU) Mahakarya Empu Fanani Notopuro dari Singosari, Malang. Sejarah Keris ini memang dramatis,” tegasnya.

Padahal, tegasnya, masih terlalu banyak khasanah NU yang harus mereka pelajari. Misalnya, bagaimana NU menyuguhkan toleransi beragama? Bagaimana ulama-ulama NU sangat peduli dengan kehidupan bermahzab di Timur Tengah? Bagaimana kiai-kiai begitu gigih memagari NKRI?

“Semua ini perlu mereka ketahui, sehingga sedahsyat apa pun teknologi menghampiri mereka, anak-anak kita tetap teguh pada cita-cita pendiri bangsa,” tegasnya.

Tampak Mas Udin (kiri) sedang menerima cindera mata dari Panitia Penyelenggara. (dok.duta.co)

Kegiatan “East Java Heritage Expo Tahun 2022 : Citragama Wali” ini terselenggara oleh Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, bekerjasama dengan Kota Surabaya, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, dan Kabupaten Gresik.

Terlaksana selama 3 (tiga) hari 2 (dua) malam dengan rangkaian acara: Gelar Budaya: Sinau Bareng Cak Nun Dan Kyai Kanjeng, Tim Kesenian Perwakilan Kabupaten/Kota; dan mengundang 200 (dua ratus) orang tamu undangan.

Selain itu ada seminar oleh Guru Besar Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya Dan Dosen Arkeologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Pameran Koleksi Unggulan Jejak Sejarah Dan Artefaktual Peninggalan Peradaban Islam di Jawa Timur.

Pesan Sekdaprov Jatim

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono membuka East Java Heritage Expo di GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro, Kab. Gresik, Jumat (25/11) berharap acara itu dapat memfasilitasi cita-cita Jatim yang ingin menjadi pusat peradaban Islam dunia masa kini.

“Dengan acara ini, kita ingin melihat diri kita sebagai pusat peradaban Islam dunia modern. Saya berharap bahwa ini bisa menghasilkan sesuatu. Bisa menunjukkan kepada khalayak kalau Jatim bisa menjadi pusat budaya Islam yang bermanfaat bagi ummat,” ujarnya saat mengawali acara.

Adhy menjelaskan, cita-cita untuk menjadi sentral Islam ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Jatim banyak artefak dan peninggalan yang merupakan hal vital bagi perkembangan Islam dunia.

“Ini yang sedang Bu Gubernur Khofifah perjuangkan. Beliau saat ini sedang berada di Mesir memenuhi undangan Grand Syeikh dan pemerintah di sana untuk mewartakan keilmuan Islam di Jawa Timur,” terangnya.

Lebih jauh, mantan Staf Ahli Kemensos RI itu mengatakan, nantinya kemajuan pariwisata Islam dengan Jatim sebagai pusat peradaban Islam dunia sekarang ini dapat menciptakan peluang baru. Salah satunya pada bidang perekonomian.

“Saya yakin, dengan kayanya kebudayaan yang kita punya, bisa menjadi satu modal untuk kita. Nanti, insya Allah ini akan kita arahkan kepada tren halal tourism yang akan kita kembangkan di masa depan. Mudah-mudahan bisa tercapai tujuan kita untuk dapat menyebarkan Islam rahmatan lil’alamin,” pungkasnya sebagaimana warta jatimpos.co. (din)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry