SIMBOLIS : Bupati Sampang H. Slamet Junaidi saat membayar secara simbolis lahan tanah Warga untuk Pembangunan Stadion Trunojoyo Sampang (duta.co/fathor)

SAMPANG | duta.co  – Dinas Kepemudaan Olahraga dan Budaya, Pariwisata Pemerintah Kab. Sampang dipastikan gagal selesaikan pembebasan tanah pembangunan Stadion Trunojoyo Sampang.

Hal ini di akui Kepala bidang Olahraga Disporabudpar Sampang, Ainur Rofik saat di temui di kantornya kemarin.

Dijelaskan Rofik, lahan pembangunan stadion dibutuhkan seluas 10 hektare tanah, untuk lokasi sudah dipastikan oleh Pemerintah Sampang, yaitu daerah Kecamatan Camplong Sampang.

Ditambahkan Rofik, tahun 2020 ini sebenarnya ditargetkan selesai tahap seluruh pembebasan tanahnya, namun karena keterbatasan anggaran terpaksa tertunda tahun 2021 mendatang. Karena 2019 silam, Disporabudpar Pemkab Sampang telah berhasil membebaskan tanah seluas 4 hektar tanah, sehingga hanya tersisa 7 hektar lahan tanah yang perlu di bebaskan untuk segera di bangun Stadion, jelas Rofik.

Tahun ini,  Disporabudpar hanya mendapat kucuran dana Rp 11miliar untuk pembebasan lahan seluas 3hektar saja, sehingga masih 7 hektar lahan yang akan selesai dibebaskan tahun 2020 ini. Sementara sisanya seluas 3 hektare masih akan di alokasikan tahun depan, 2021mendatang.

Meski demikian, Rofik memastikan perencanaan Pembangunan stadion juga akan terlaksana tahun 2021, sehingga tidak menjadi masalah serius rencana pembangunan stadion oleh pemerintah Sampang.

Adapun target selesai pembangunan Stadion rampung, Rofik mengaku optimis akan selesai dalam masa kepemimpinan Bupati H. Slamet Junaidi bersama Wakilnya H. Abdullah Hidayat.

Menurut Rofik, Bupati H. Slamet Junaidi berhasil membujuk Mentri Pemuda Olah Raga (Menpora) Zainudin Amali untuk membantu mengkucurkan dana Pembangunan Stadion di Sampang, sehingga keterbatasan dana daerah Sampang bisa terbantukan.

Kembali di jelaskan Rofik, sebenarnya untuk lahan Stadion saja hanya dibutuhkan sekitar 4 hektare sudah memenuhi syarat, bahkan untuk kegiatan Detail Engineering Design (DED) atau perencanaan pembangunan sebesar Rp 800 juta.

Pembebasan lahan yang dianggarkan di Tahun 2020 ditargetkan akan selesai pada Triwulan pertama atau bulan Maret telah rampung agar bisa segera dilakukan DED yang diprediksi memakan waktu lima bulan.

“Kita target di Triwulan kedua sudah mulai melakukan DED agar hasilnya bisa segera dikirim dan diajukan ke Kemenpora, syukur-syukur di Tahun 2021 langsung bisa dianggarkan Pembangunan Stadion di Sampang oleh pemerintah pusat,” pungkasnya. (tur)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry