Wagub Jatim, Emil Dardak saat membuka FGD rencana pendirian SMK Animasi di wilayah KEK Singhasari. 

MALANG | duta.co – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia berencana mendirikan SMK Animasi di Kawasan Ekonomi Khusus Shingasari. Rencana tersebut digodok dalam Focus Group Discusion (FEGD) oleh Direktorat Kemitraan dan peyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Pemerintah propinsi Jawa Timur pun, melalui Wakil Gubernur (Wagub) sangat mendukung planing strategis tersebut.

Menurut Wagub Jatim, Emil Dardak, saat membuka FGD ini, Malang merupakan Kota kampus yang berimbas menjadi jujugan kuliah. Kota ini juga rencananya akan menjadi episentrum industri kreatif, dengan pengembangan potensi alamnya. Dari potensi tersebut, tepat sekali jika SMK Animasi didirikan di wilayah ini.

“Komitmen para animotor cukup tinggi dalam membantu proyek ini, dengan intensif pajak yang kedepan potensial sekali,” ungkap Emil Dardak, Sabtu (10/04/2021) di kantor Bakorwil Malang.

Kegiatan FGD ini merupakan strategi dalam upaya membangun kerangka studi kelayakan pendirian SMK Animasi Super di KEK Singhasari. Selain menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah terkait, kegiatan tersebut bakal melibatkan peserta yang terdiri dari Kepala SMK dari jurusan animasi, dinas pendidikan dan dunia kerja bidang animasi di wilayah setempat.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan, saat ini dunia animasi di Indonesia masih belum berkembang secara maksimal, kurangnya SDM merupakan kendala terbesar dari perkembangan dunia animasi di Indonesia, terlebih kebutuhan akan SDM di dunia animasi yang sangat banyak namun SDM nya belum banyak tersedia.

Ia juga berkomitmen untuk selalu mendukung upaya peningkatkan kualitas pembelajaran sekolah menengah kejuruan melalui penyelarasan dan kemitraan strategis dengan dunia usaha/dunia industri. Salah upaya guna mendukung peningkatan kualitas sekolah menengah kejuruan adalah implementasi Common ASEAN Tourism Curriculum (CATC) yang telah dimulai sejak tahun 2018. Penerapan CATC telah diawali oleh 11 SMK Pilot Project yang harapannya dapat mengimbas kepada seluruh SMK Bidang Pariwisata di Seluruh Indonesia.

“Agar nantinya proses link and match antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia kerja dapat berjalan selaras, maka perlu pembentukan justifikasi peran masing-masing baik pihak kementerian, pemerintah daerah selaku pembina SMK dan dunia kerja di seluruh Indonesia,” terangnya.

Senada dengan Wikan, Direktur Mitras DUDI Ahmad Saufi menyampaikan dari catatan KEK melalui data Asosiasi Game Indonesia (AGI), pemain industri game nasional masih sangat sedikit, hanya ada 15 perusahaan dan 135 tim developer di Indonesia.

“Untuk dapat memaksimalkan hal ini, perlu diwujudkan suatu bentuk ekosistem yang saling mendukung antara satuan pendidikan vokasi, dunia kerja bidang animasi dan dukungan optimal dari pemerintah baik pusat dan daerah,” tuturnya.

Dijelaskannya, guna meningkatkan kompetensi lulusan pendidikan vokasi pada bidang animasi ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian, antara lain; kurikulum, pelaksanaan praktik kerja lapangan, penyediaan infrasruktur dan sertifikasi yang didukung oleh dunia kerja. Melalui kegiatan FGD ini diharapkan akan ada penguatan melalui komitmen bersama untuk mendukung link and match satuan pendidikan vokasi, khususnya SMK dengan dunia kerja bidang animasi yang lebih baik lagi.

Dalam hal penerapan CATC di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan senantiasa bekerjasama dengan pihak terkait dari proses implementasi CATC di Indonesia dari mulai penerjemahan skema standar ASEAN sampai dengan sertifikasi, hal ini tidak dapat tercapai tanpa adanya kerjasama antara Kementerian, BNSP dan SMK. Sehingga diharapkan lulusan SMK yang telah menerapkan CATC di Indonesia dapat bersaing dalam bidang perhotelan di lingkup Regional ASEAN. (dah)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry