BOJONEGORO | duta.co – Wabah corona membuat kesiagaan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro. Semua personel dikerahkan melakukan pemeriksaan suhu tubuh dan mengisi formulir kewaspadaan terhadap warga yang mengalami sakit batuk, pilek dan sesak nafas. Tindakan itu dilakukan di semua tempat, diantaranya di kantor bupati dan jajarannya, 36 puskesmas se Bojonegoro serta stasiun dan terminal.
“Setiap penumpang yang turun dari bis, wajib diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan dijaga tim medis dari Dinkes Bojonegoro, apabila penumpang alami flu wajib mengisi formulir kewaspadaan,” kata Petugas Terminal Rajeweksi Bojonegoro Iriono, Kamis (19/03/2020).
Akibat wabah virus yang mematikan itu pihak terminal menyediakan posko untuk berjaga para tim medis. Nampak penumpang yang turun dihentikan untuk diperiksa suhu tubuhnya dengan alat infra red thermometer yang dibawa tim medis dan semua penumpang tidak berlarian menjauhkan diri dari pemeriksaan, penumpang malah tersenyum dan mengaku senang atas tindakan pemeriksaan yang dilakukan tim medis. Termasuk yang mengalami sakit flu diwajibkan mengisi formulir kewaspadaan.
Kalangan anak anak yang diperiksa juga nampak ceria di terminal maupun di stasiun, termasuk tamu yang memasuki kantor bupati.
“Syukurlah, ini bentuk gerak cepat dari pemerintah untuk menjaga warganya terkena virus corona,” kata Ali (46) warga Desa Cangaan Kecamatan Kanor Bojonegoro, yang akan mengurus perpanjangan izin usahanya di kantor bupati.
Terpisah Dokter Whenny Dyah Prajanti selaku Juru Bicara Pemkab Bojonegoro untuk penanganan corona, dia mengatakan semua personil disiagakan di ruang publik. Tim itu bergantian berjaga yang terdiri persifnya tiga tenaga medis.
“Hingga sekarang (jam lima Red) belum kami temukan adanya tanda tanda adanya warga yang terkena corona dan semoga tidak ada untuk Bojonegoro. Tapi penjagaan tim medis terus ada hingga waktu yang belum ditentukan,“ katanya.
Tim medis yang berjaga menggunakan pakaian perawat dan menggunakan masker serta membawa alat pendeteksi suhu tubuh infra red thermometer. Selain itu secara bergantian menyemprotkan cairan disenfektan. Untuk formulir kewaspadaan menurutnya wajib diisi untuk warga yang memiliki suhu tubuh diatas 38 Celcius dan yang mengalami sakit flu.
“Formulir ini kami sebar ribuan dan sampai sekarang belum kami kumpulkan sudah berapa ratus formulir yang sudah terisi, dari pengisian formulir kewaspadaan, diharuskan untuk yang mengisi segera datang ke dokter yang bertugas di rumah sakit atau puskesmas,” terangnya.
Isi dari formulir kewaspadaan itu terdiri dari biodata warga dan pertanyaan penyakit yang pernah diderita. Lanjut Dokter Whenny Dyah Prajanti saat ini pihaknya masih memiliki 50 alat pemeriksa suhu tubuh.
“Kami berencana untuk mengajukan penambahan sebanyak seratus alat lagi, dikarenakan sangat pentingnya dan bermanfaatnya alat infra red thermometer ini,” tambahnya.
Selain itu, Kodim 0813 Bojonegoro bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan dilingkungan Markas Komando Distrik Militer (Makodim) setempat.
Menurut Kasdim 0813 Bojonegoro Mayor Inf Hairil Achmad, dilakukan penyemprotan disinfektan. Pihaknya juga berharap agar seluruh anggota dan masyarakat menjaga kesehatan tubuh serta pola hidup bersih dan sehat.
“Budayakan selalu hidup sehat dengan memperhatikan asupan gizi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Jangan lupa berolahraga, serta jaga kebersihan tempat tinggal maupun tempat kerja,” katanya.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Bojonegoro mengatakan pihaknya melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara serentak di lingkungan kantor kantor pemerintahan maupun fasilitas umum. Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap virus corona. Sehingga, harapannya tentu tidak terjadi di Bojonegoro.
“Kita lakukan di semua sektor termasuk di Kodim, Kejaksaan, Polres, Pemkab dan tempat tempat umum seperti Masjid, pasar dan lainnya,” katanya. rno
