Pelatihan Diversifikasi produk olahan susu, pembuatan sabun susu kambing dan sapi di aula Baldes Ngampelsari, Kecamatan Candi, Sidoarjo, Rabu, (25/5/22) sore. (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Upaya memberikan keahlian untuk mencukupi kebutuhan hidup dan menambah penghasilan masyarakat, ditengah PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak sapi dan kambing, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pangan dan Pertanian khususnya menggelar pelatihan Diversifikasi produk olahan susu, pelatihan pembuatan sabun susu, (Kambing dan Sapi), Rabu, (25/5/22) sore, di aula kantor desa Ngampelsari, kecamatan Candi, Sidoarjo.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Dr. Eni Rustianingsih ST MT, Rabu, (25/5/22) kepada duta.co di lokasi terkait kegiatan mengatakan, dengan situasi PMK seperti ini otomatis ekonomi peternak kan ikut turun. Untuk mencarikan solusi salah satunya Diversifikasi.

“Karena tupoksi kita mencarikan Diversifikasi alternatif dampak pangan. Kita mencarikan solusi supaya ekonomi tidak jatuh. Nah dari yang biasanya produksinya itu 18 sapi perah bisa mencapai 250 liter, ternyata 10-15 liter perhari. Jadi dia itu kan dia tidak bisa bayar pinjaman, bank relaksasi dan sebagainya, jadi kita mencarikan alternatif,” terang Eni.

Masih kata Eni, kalau produknya sedikit tapi dia akan mendapatkan banyak, yaitu kita membuatkan olahan dari susu diolah bisa menjadi yogurt, bisa menjadikan kevit, kemudian salah satunya juga sabun dan kosmetik yang lain.

“Sebetulnya sabun yang dari susu itu mahal, dari kosmetik karena jarang di cari. Ya inilah satu-satunya mencari dan mendongkrak ekonomi masyarakat dengan memberikan stimulan terhadap pelatihan ini,” tambahnya.

Sebetulnya, lanjut Eni, ini sesuai dengan program Bupati dan wakil Bupati, yaitu mencarikan tenaga kerja dan lapangan kerja baru. Mereka yang loper susu tidak bisa jualan susu, pihaknya bergerak diolahan susu yang adanya terbatas.

“Yang dulu adanya di sapi sekarang kita memanfaatkan susu kambing, karena di permasalahkan PMK ini, kami tidak begitu banyak kena. Walaupun dia terkena juga, cuma di PMK ini susu-susu kambing ini kita optimalkan sehingga nanti akan menimbulkan antara suplai dan dimana antara penghasil susu kambing dimanfaatkan terhadap kegiatan nya UMKM susu yang diolah kembali ada nilai tambah,” lanjutnya.

“Kalau kita sih target penambahan akan di sesuaikan RPJM-nya di Kabupaten yaitu kan janji dari Bupati dan wakil Bupati yaitu 10.000 tenaga kerja salah satu nya pengolahan susu ini akan menambahkan tenaga kerja,” pungkas Eni Rustianingsih.

Salah seorang narsum apt. Ariel Dwi Puspitawati, S. Si, pelaku industri jamu dan cafe jamu dengan industri di Malang dan cafe jamu di Buduran Sidoarjo, dikonfirmasi duta.co menjelaskan, kegiatan ini bertujuan agar masyarakat bisa mengembangkan produk susu kambing menjadi produk yang beda, bukan hanya untuk minuman saja.

“Semoga usai pelatihan ini masyarakat bisa mengembangkan dan menggunakan bahan nabati yang beda, bukan hanya dari susu sapi. Apalagi sekarang ada PMK pada hewan sapi, sebaiknya bisa mencari alternatif susu dari hewan selain sapi, yang juga mempunyai nilai gizi tinggi dan nilai jual tinggi,” ujarnya.

“Kalau bisa untuk menjadikan media pelatihan ini, sebagai media untuk meningkatkan nilai ekonomi di keluarga atau masyarakat setempat sebagai sumber penghasilan serta dikembangkan terus menjadi produk kosmetik tradisional yang berijin,” pungkas pelaku usaha Cafe Love Jamu di Buduran yang juga berprofesi sebagai tenaga kependidikan di Universitas Anwar Medika tersebut.

Senada, Toni Hartono, Kepala Bidang Produksi Peternakan menambahkan, kegiatan ini yang kedua, sebelumnya di Porong. “Salah satu upaya kita untuk penciptaan istilahnya lapangan kerja, artinya dengan kita kasih pelatihan peserta ini akan bisa membuat suatu produk dalam hal ini sabun susu,” terang Toni.

Sabun susu ini, lanjutnya, mungkin belum banyak, tetapi sekarang kencendrungan masyarakat mencari yang organik. Secara kemanfaatan, sabun organik dari segi kesehatan lebih bagus. Bisa melembabkan kulit dan PH-nya juga cenderung PH yang lebih netral. Jadi sesuai PH manusia.

“Harapan kami pelatihan ini peserta bisa menerapkan dan kalau bisa dapat menambah penghasilan keluarga. Dan selain memberikan pelatihan kita juga memberikan ilmu marketing secara digital. Untuk modal kita ada Delta Arta nanti kita bisa kasih jalan,” imbuh Toni Hartono.

Salah satu peserta pelatihan, ibu Indah Wahyuni, mengucapkan ucapkan terima kasih kepada Pemkab, khususnya, karena telah didatangi Dinas Pangan dan Pertanian.

“Dengan adanya pelatihan ini ingin nanti saya ajarkan ke PKK. Kalau di izinkan saya berharap untuk bantuan alatnya dan sebagainya, juga kegiatan ini tidak boleh sekali mas, biar bisa membantu ibu-ibu disini guna menambah income (pemasukan ekonomi),” terang Indah Wahyuni.

“Kegiatan baru pertama kali pelatihan ini dilakukan. Intinya saya ingin memajukan PKK saya. Harapan saya ingin meminta bantuan alat-alatnya supaya tidak begini saja dan bisa berlanjut di belakang hari,” ujar Indah Wahyuni yang juga istri Kepala Desa Ngampelsari tersebut.

Sementara, Edwin Fiantiano S.Sos M.Si, Narsum digital Marketing, mengatakan sangat senang dengan adanya ladang ini. Yang pertama, adalah mempercayakan masyarakat dengan membuat olahan sabun susu. Yang memang selama ini sabun kecantikan itu selalu identik dengan mahal, oleh karena itu, dengan adanya pengetahuan seperti ini sehingga mereka tahu tentang bagaimana mengelola sabun melalui susu.

“Ini sangat jarang sekali, bahwa pelatihan ini menurut saya adalah pelatihan yang bertanggung jawab. Dalam artian bukan sekedar bagaimana caranya membuat susu, tetapi juga ada pelatihan bagaimana cara menjual. Jadi dengan adanya media sosial setiap orang bisa berjualan di rumah. Jadi tidak harus mempunyai toko yang besar dan macam- macam,” terang Edwin.

Pelatihan ini, lanjutnya, menjadi tumpul jika tidak tau tentang pemasaran. Intinya adalah istilah marketing menyebar luaskan manfaat dari prodak tersebut lewat Medsos,” jelas Edwin selaku pemateri dari Unair tentang digital promosi melalui digital marketing khususnya Medsos itu. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry